February 1, 2014

Mungkin...Pak Gita Jatuh Cinta



Hello readers


Tahun 2014 sudah memasuki bulan kedua. Tanpa terasa, bulan Januari telah pergi meninggalkan kita semua. Tetapi, akhir Januari yang sekaligus menjadi Tahun Baru China kemarin menyisakan kejutan untuk kita semua. Bukan soal banjir, Gunung Sinabung, tanah longsor di Jombang, mayat wanita di dalam Nissan March atau berita terngehits lainnya di Januari kemarin.


                Ada peristiwa penting yang benar-benar terjadi pada 31 Januari 2014 kemarin. Peristiwa yang saya temukan pada TL twitter ketika nyawa masih setengah terkumpul dari nyenyaknya tidur siang.


                GITA WIRJAWAN MENGUNDURKAN DIRI DARI JABATANNYA SEBAGAI MENTERI PERDAGANGAN. Bukan karena menyandang status tersangka korupsi, seperti Andi Malarangeng. Bukan juga karena mau fokus pada studinya, seperti Morgan yang keluar dari Sm*sh. Tetapi, ada kaitannya juga sih. Menyoal fokus.


                Kabarnya Pak Gita ini ingin fokus untuk memenangkan konvensi Partai Demokrat. Seperti yang sudah sangat gencar diperbincangkan, kalau Pak Gita ini masuk dalam peserta konvensi Partai Demokrat.


                Sungguh sangat nggak nyangka kalau Pak Gita ini jatuh cinta beneran dengan dunia politik. Melihat sepak terjangnya yang berawal dari Ketua BKPM (Badan Koordinasi Pasar Modal), lalu Menteri Perdagangan pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, sama sekali tidak ada jejak politik yang disentuhnya. (atau mungkin saya kurang info, bisa kasih tambahan ya readers  ke saya, mention aja)


                Lalu, hanya karena sebuah konvensi, Pak Gita benar-benar meletakkan baju Menteri Perdagangannya. Apa namanya kalau bukan jatuh cinta ?


Honestly, saya sangat kecewa dengan pengunduran diri ini. Jelas saja. Ada banyak PR yang seharusnya masih diselesaikan Pak Gita sebagai Menteri. Belum lagi, pastinya ada prokernya yang baru setengah jalan atau belum jalan sama sekali. Lalu, mau dititahkan kepada siapa semua itu ? Wakil Menterinya ? Atau cari Menteri Baru di sisa 7 bulan pemerintahan Indonesia Bersatu Jilid II ini ?


Memang, ada juga yang mengapresiasi mundurnya Pak Gita ini. Alasannya tentu saja agar fokus, pikirannya tidak terbagi antara mengurusi rakyat dengan mencari jurus jitu memenangkan konvensi. Bahkan, aksi pengunduran diri ini juga diharapkan menjadi contoh bagi Menteri lain yang memiliki jabatan sebgai Ketua Partai atau yang juga ikut konvensi Partai Demokrat.


Tetapi, bisa kita bayangkan kalau Suryadharma Ali, Muhaimin Iskandar, Dahlan Iskan, Hatta Rajasa serentak ikut mengundurkan diri sebagai menteri. Mereka semua fokus mencari siasat untuk memenangkan diri menjadi Presiden negeri ini atau paling tidak membawa partainya menuju kursi Senayan. Apa yang akan terjadi ?


Bukan saya tidak setuju mereka mengundurkan diri. Saya tidak setuju mengapa yang mengisi posisi menteri adalah Ketua Partai. Mereka yang notabene akan sangat riweuh mempersiapkan Pemilu tahun ini. Padahal di sisi lain, menurut saya di sisa waktu kepemimpinan mereka di Kementrian masing-masing  harusnya dipergunakan sebaik mungkin menyelesaikan apa yang telah menjadi PR. Karena merupakan detik-detik terakhir, seharusnya mereka memberikan yang terbaik untuk bangsa ini. 


Bukankah, pada umumnya jika waktu yang kita miliki hanya tersisa sedikit, kita akan melakukan hal terbaik untuk dikenang ? Saya juga tidak setuju mengapa Konvensi Partai Demokrat harus mengundang salah satu Menteri, yaitu Pak Dahlan Iskan. 


Pada akhirnya, saya hanya bisa setuju atau tidak setuju. Karena toh politik itu memang diperlukan. Meski sesungguhnya, menurut saya terkadang politik merusak dan menghalangi keberlangsungan perekonomian. Sudahlah, kita izinkan Pak Gita jatuh cinta pada politik dan mencari jurus jitu menang konvensi.


Dari awal, saya seungguhnya tidak merestui dia jadi Menteri Perdagangan. Saya kecewa saat Pak SBY menggantikan Ibu Mari Elka Pangestu dengan Pak Gita—yang kata teman saya paling ganteng di kabinet.      


Sekian. Terima kasih atas waktunya


0 comments:

© My Words My World 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis