November 5, 2016

Banda Neira, The Songs I Wanna Hear with You

Hasil gambarHasil gambar






Semuanya berawal dari Provoke edisi Maret 2016 yang membuat saya pada akhirnya menambahkan Banda Neira dalam list grup indie favorit. Grup vokal indie yang digawangi Rara Sekar dan Ananda Badudu ini masuk di salah satu rubrik Provoke yang membahas tentang album baru mereka, yaitu Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti. Atas kekepoan saya ditambah saat itu sedang keranjingan menggunakan aplikasi music streaming, khususnya Joox dan Deezer, maka penemuan lagu-lagu Banda Neira terasa mudah (kok jadi mirip promo gini sih -___-)

Well, intinya sih melalui aplikasi music streaming itu saya bisa mendengarkan lagu-lagu di album Banda Neira dan menjadikannya lagu pengantar tidur. Yang pada akhirnya tentu saja berefek jadi jatuh cinta dengan lagu-lagu mereka. You guys for fans of Dandelion, Adhitia Sofyan have to listen Banda Neira. Tapi sebelumnya, saya review dulu ya beberapa lagu dari dua album mereka supaya kalian lebih yakin. Dan karena memang udah niat banget ke diri sendiri untuk ngereview album mereka dari sekitaran Maret-April lalu, tapi apa daya saya baru bisa menebus dosanya di masa-masa ini. Maapkeun hehe

Banda Neira. Cantik banget nggak sih namanya. Apalagi lagu-lagunya. Genre yang diangkat lebih ke akustik dan musiknya sungguh menenangkan. Dari 2 album yang sudah saya dengarkan, yaitu Berjalan Lebih Jauh dan Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti rasanya sulit memilih lagu mana yang nggak asyik. Semuanya sangat ciamik, karena kekuatan lirik dan juga tema-tema yang tidak pasaran (mungkin karena indie).

Lagu favorit saya adalah Di Beranda yang ada dalam album Berjalan Lebih Jauh. Lagu ini bercerita tentang sepasang orang tua yang memiliki kepercayaan begitu besar kepada anaknya diiringi dengan kebebasan yang mereka berikan. Lagu ini juga sangat romantis untuk orang tua yang tak lagi muda untuk saling menguatkan dan tetap punya visi yang sama sampai akhir. Berikut petikan liriknya

Oh Ibu, tenang sudah. Lekas seka air matamu
Sembabmu malu dilihat tetangga
Oh Ayah, mengertilah rindu ini tak terbelenggu
Laraku setiap teringat peluhnya
Kini kamarnya teratur rapi
Ribut suaranya tak ada lagi
Tak usah kau cari dia tiap pagi
Dan jika suatu saat, buah hatiku buah hatimu
Untuk sementara waktu pergi
Usahlah kau pertanyakan kemana kakiknya kan melangkah
Kita berdua tau, dia pasti pulang ke rumah
Pulang ke rumah

Setiap mendengarkan lagu ini, personally rasanya seperti diberikan sayap untuk terbang dengan tenang tanpa terganggu pertanyaan “Mau kemana?” “Pulang jam berapa?” Karena bagaimanapun juga saya—yang diberi sayap ini—nantinya akan kembali pulang.

Di sisi lain, lagu ini mengajak kita berimajinasi kalau kelak saat kita menjadi orang tua, akan ada masa ketika kita akan ditinggalkan oleh anak kita. Terbayang di usia kita yang sudah tak lagi muda, juga anak kita yang telah beranjak dewasa membutuhkan waktu dengan dunianya. Duh tiba tiba sedih, yaudah lanjut ke lagu selanjutnya aja. Hiks

The next song adalah Sampai Jadi Debu dari album Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti. Ini lagu romantis yang cocok didengarkan ketika kamu dan pasanganmu telah berambut putih dan saling bergandengan tangan di atas bukit sambil menyambut sunrise. Well, mungkin ini suasana yang saya inginkan ketika mendengarkan lagu ini. Kenapa ? Karena kamu perlu tahu petikan liriknya yang ‘dalam’ tapi nggak menggombal, makanya harus ditujukan untuk orang yang seharusnya.

Badai puan telah berlalu
Salahkah ku menuntut mesra
Tiap pagi menjelang kau di sampingku, ku aman ada bersamamu
Selamanya
Sampai kita tua, sampai jadi debu
Ku di liang yang satu, ku di sebelahmu
Badai puan telah berlalu
Salahkah ku menuntut mesra
Tiap taufan menyerang, kau di sampingku
Kau aman ada bersamaku
Selamanya
Sampai kita tua, sampai jadi debu
Ku di liang yang satu, ku di sebelahmu


Hasil gambar

Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya soal lirik yang kuat dan tema yang tidak pasaran, maka Banda Neira juga memiliki lagu lain yang masih jadi favorit saya, yaitu Pangeran Kecil. Lagu ini personally adalah my lullaby song karena liriknya pas banget.

Tidur, tidurlah sayang
Esok kan segera datang
Tutup buku kesayanganmu itu
Esok atau lusa, kita buka kembali
Tidur, tidurlah sayang
Malam terlalu larut untukmu
Simpan buku kesukaanmu itu
Tarik selimutmu, coba pejamkan mata
Beri tanda pada gambar yang kau suka
Rubah dalam gua atau mawar dalam kaca

Ada juga lagu Sebagai Kawan yang isinya pesan mengingatkan, bukan menggurui. Makanya rasanya tenang sekali mendengarkannya.

Jangan berdiri di depanku, karna ku bukan pengikut yang baik
Jangan berdiri di b’lakangku, karna ku bukan pemimpin yang baik
Berdirilah di sampingku sebagai kawan, kawan, kawan, kawan, kawan
Sebagai kawan

Meski Banda Neira mengusung genre akustik dan kebanyakan lagunya cocok jadi pengantar tidur nyenyakmu, ada beberapa lagu yang juga asyik didengarkan sambil bersepeda atau memulai aktivitas di pagi hari. Coba saja dengarkan Berjalan Lebih Jauh atau Senja Di Jakarta.

Bangun… Sebab pagi terlalu berharga tuk kita lewati dengan tertidur
Bangun… Sebab hari terlalu berharga tuk kita lalui dengan bersungut sungut
Bangun..sebab tidur teramat berharga dan kita jalani, jangan menyerah
Berjalan lebih jauh, Menyelam lebih dalam
Jelajah semua warna. Bersama…bersama

Review lagunya cukup sampai di sini, karena kamu pasti lebih harus mendengarkannya langsung, readers. Kalau ditanya, album mana yang lebih favorit dari dua album itu, maka akan sulit bagi saya untuk menjawabnya. Karena di masing-masing albumnya, Banda Neira menghadirkan lagu yang membuat saya jatuh cinta. Meski tidak bisa dipungkiri, ada kematangan vokal Rara yang lebih dewasa dan elegan dalam album Yang Patah Hilang, Yang Tumbuh Berganti. Lirik-lirknya juga lebih kuat di album yang kedua.

Yang pasti lagu lagu Banda Neira adalah lagu-lagu yang saya ingin dengarkan bersama kawan, seseorang di masa depan nanti atau anak-anak, karena lagunya yang universal.

Dan untuk readers yang setelah ini jadi ngefans sama Banda Neira, kita doakan saja semoga Banda Neira segera selesai dari kevakumannya dan menggelar intimate concert. Aamiin


Terima kasih sudah membaca.


© My Words My World 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis