March 7, 2015

Plan, Study, Do, Act (PSDA)


Bersama Ical (kiri) dan Irvan (Kanan) saat alam Penutupan Pekan Koperasi 2014

27 Februari 2014, hari dimana kita semua mendapatkan keputusan diterima atau tidaknya menjadi pengurus, serta pembagiannya. Di hari yang sama juga, kita sedang berkunjung ke Perpustakaan salah satu Universitas Negeri yang tersohor itu. Di hari yang sama itu, kita mengetahui kalau kita nantinya akan menjadi satu tim. Sudah pasti lupa, bagaimana awalnya bisa dekat. Tapi, siapa sangka kalau setahun ke belakang ini ada banyak cerita bersama mereka.

Mengorganisasikan manusia. Berbeda kepala yang sudah pasti berbeda isi. Berbeda kepentingan, berbeda pula waktu untuk menyatukan. Tetapi, bisa dibilang tugas utama kita adalah mengorganisasikan serta mengembangkan mereka, manusia - manusia lain dengan beragam sifat dan kepribadian.

Mudah ? Tentu saja tidak. Sulit ? Rasanya tidak juga, kalau kamu hanya mengenal sebuah kalimat PSDA (Pengembangan Sumber Daya Anggota).  Tetapi, PSDA lebih dari itu. Kami menerjemahkan PSDA sebagai Plan, Study, Do, Act. Iya, mulai dari perencanaan, mempelajari risiko dan konsekuensi serta kemungkinan yang akan timbul dari rencana kita, mengimplementasikan konsep di kepala dan terakhir beraksi dengan percaya diri.

Kami bertiga (saya, Irvan dan Ical) adalah teman sekelas sejak 2011. Liburan bersama setiap tahun sudah sering. Tetapi, bekerjasama untuk suatu hal kami belum pernah melakukannya. Kami bertiga adalah orang yang benar-benar baru di bidang PSDA ini. Tidak ada satupun dari kami yang mengetahui secara dalam tentang PSDA ataupun menjadi staffnya. Maka dari itu, kami harus mempelajarinya bersama. Meraba dalam kegelapan sambil berpegangan satu sama lain dan saling menguatkan serta menyemangati.

Bersama Irvan dan Ical saat Diksar 2014


Namanya juga organisasi, tentu saja kami tidak luput dari yang namanya pertikaian. Adu argument, silang pendapat, atau kesal yang disimpan dalam hati. Semua itu tentunya warna dan jika dikumpulkan hari ini, maka serpihan setahun ke belakang kemarin adalah gunungan cerita yang lucu jika kembali dikenang.

Saya senang bekerjasama dengan 2 orang charming yang memiliki banyak fans di KOPMA (Koperasi Mahasiswa). Seriously, saya suka envy sama Irvan dan Ical yang lebih mudah berbaur bersama anggota. Tertawa dan  ngobrol bersama, tanpa ada sekat. Mereka menjalankan fungsi yang tidak pernah diminta dalam jobdesk kepengurusan, mereka bagaikan “Bapak Anggota”. Jujur saja, meski saya juga bagian dari PSDA tetapi saya sering mendapat julukan jutek dari anggota. Atau bahkan ada beberapa anggota yang takut sama saya. Astaga masa takut sama makhluk seimut saya-_-

Saya percaya kalau Irvan dan Ical adalah kader terbaik yang dimiliki Kopma, terbukti dengan mereka yang diusung anggota menjadi kandidat Ketua Kopma 2015 lalu. Salah satu dari mereka bisa menjadi ketua kalau mereka menginginkannya. Tetapi, pilihan tetap di tangan mereka.

Setahun ini, entah bagaimana caranya kami pada akhirnya mampu melewati semua rintangan dan moment-moment yang bisa diceritakan pada postingan ini. Mulai dari rapat membahas program kerja, perumusan pendidikan pengantar, rapat rekomendasi via WA yang berhari hari, sampai penumpahan kekesalan masing masing atas tanggungjawab bidang kita.

Suasana Rapat Bidang PSDA

Mungkin kita hanya bertiga di PSDA. Berbeda dengan bidang lain yang ada di Kopma yang jumlahnya 4-5, tetapi ketidakhadiran 1 diantara kita bisa mempengaruhi dimulai atau tidaknya sebuah rapat. Dan hal yang demikian pernah terjadi.

Khusus banget untuk partner in crime for the indescribable moments last year, terima kasih untuk kerjasamanya. Terima kasih untuk kesabaran kalian menghadapi saya yang mungkin kurang maksimal dalam menjalankan tugas. Terima kasih untuk terus mensupport saya, bahkan hingga akhir di sidang revisi hari ini. Terima kasih untuk Irvan yang sudah sangat mencoba membela habis-habisan di RAT Januari lalu. Maaf, kalau saya masih kurang maksimal.

Terima kasih juga buat Ical yang selalu jadi partner in crime soal penyampaian informasi kalau ada anggota baru yang nanya ini itu mengenai Klub Bisnis. Terima kasih buat selalu jadi tumpahan unek unek kalau kesal dan sakit hati di saat ngadaiin acara tapi nggak banyak yang datang.

Pokoknya terima kasih untuk kalian berdua, my teammate in PSDA.  Irvan Sopian dan Faisal Fauzi, yang tiba tiba langsung menghampiri dan narik kursi untuk duduk di belakang saya saat pandangan umum siang tadi. Terima kasih, duduknya kalian di belakang saya adalah bentuk dukungan kalian hingga akhir kepada saya. Maaf masih merepotkan dan menjadikan kalian turut serta menanggung tanggung jawab PSDA hingga sebulan ini karena sidang revisi ini. Terima kasih sudah menemani hingga akhir.

By the way, ini ada quotes dari saya soal PSDA. Quotes ini lahir saat rapat rekomendasi di WA pada 15 Januari lalu.


“Gue percaya kita semua yang masuk PSDA belajar untuk memelihara hati. Jadi, semua anak PSDA pasti sabar dan udah biasa disakitiin hatinya”

Bersama Pengawas PSDA 2014

7 Maret 2015
9.10 PM

0 comments:

© My Words My World 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis