Apa itu
ketenangan? Dan bagaimana menciptakannya ?
Ketenangan adalah lebih dari
terhindar dari suara bising. Ketenangan adalah menjalani tanpa resah dan rasa
khawatir. Sebulan terakhir ini saya merasa tidak tenang, meski frekuensinya
bisa loncat loncat dan tidak beraturan. Tetapi, ketidaktenangan adalah suatu
hal yang mampu membunuh diri setiap orang. Setidaknya itu yang saya rasakan
atas semua ketidaktenangan yang menghampiri.
Seperti yang sudah saya tuturkan, kalo ketenangan bukan hanya terhindar
dari sebuah kebisingan. Ketenangan adalah persoalan hati. Ketenangan adalah
sinkronisasi hati dan pikiran yang semuanya bersinergi menjalankan gerak
langkah kita.
Kerikil kecil yang menjadikan masalah akan bersarang di kepala kita,
menghantui pikiran kita setiap waktu dan akibatnya hati kita dipenuhi gelisah. Kalau
urusannya sudah menyentuh hati, maka motorik kita seakan tak mampu lagi
merespon otak kita. Apa yang ingin kita kerjakan tak sesuai dengan kaki yang
kita langkahkan.
Ketidaktenangan yang membunuh sumbernya berasal dari pikiran. Terkadang saat
overthinking, saya merasa otak saya
tak memeberi ruang untuk tidur. Kemudian berujung tidak tidur tapi tak juga
mampu beraktivitas, mungkin karena gelisah.
Belakangan saya menyadari sesuatu, kalau ketidaktenangan dan kekhawatiran
yang membuncah hanya membutuhkan satu formula. Formula itu bernama keihklasan. Saya
tak pernah tahu wujudnya tapi saat hati saya merasa tenang, saya menyimpulkan di
situlah saya telah mengikhlaskan.
Memang, ikhlas ada suatu hal yang tak berwujud, tak bisa juga diucapkan
ataupun diproklamirkan. Hanya orang yang telah ikhlas yang mampu memahami tanpa
perlu mengumbarnya. Pada akhirnya organ yang bernama hati itu adalah sumber
utama dari setiap kegelisahan. Dia akan mengirim sel – sel lain ke dalam
pikiran, makanya jadi overthinking.
Sebenarnya ini hanya teori asal berdasarkan pengalaman. Tapi, karena
itulah saya tahu mengapa ada lagu berjudul “Tombo Ati atau Obat Hati.” Dan beruntungnya,
itu bukan hanya sekedar lagu, tetapi juga resep atas ketidaktenangan.
Terima kasih
Selasa, 3 Maret 2015
3.33 PM
0 comments:
Post a Comment