|
Bersama Ical (kiri) dan Irvan (Kanan) saat alam Penutupan Pekan Koperasi 2014 |
27 Februari 2014, hari dimana kita semua
mendapatkan keputusan diterima atau tidaknya menjadi pengurus, serta
pembagiannya. Di hari yang sama juga, kita sedang berkunjung ke Perpustakaan
salah satu Universitas Negeri yang tersohor itu. Di hari yang sama itu, kita
mengetahui kalau kita nantinya akan menjadi satu tim. Sudah pasti lupa,
bagaimana awalnya bisa dekat. Tapi, siapa sangka kalau setahun ke belakang ini
ada banyak cerita bersama mereka.
Mengorganisasikan manusia. Berbeda kepala
yang sudah pasti berbeda isi. Berbeda kepentingan, berbeda pula waktu untuk
menyatukan. Tetapi, bisa dibilang tugas utama kita adalah mengorganisasikan
serta mengembangkan mereka, manusia - manusia lain dengan beragam sifat dan
kepribadian.
Mudah ? Tentu saja tidak. Sulit ? Rasanya
tidak juga, kalau kamu hanya mengenal sebuah kalimat PSDA (Pengembangan Sumber
Daya Anggota). Tetapi, PSDA lebih dari
itu. Kami menerjemahkan PSDA sebagai Plan,
Study, Do, Act. Iya, mulai dari perencanaan, mempelajari risiko dan
konsekuensi serta kemungkinan yang akan timbul dari rencana kita,
mengimplementasikan konsep di kepala dan terakhir beraksi dengan percaya diri.
Kami bertiga (saya, Irvan dan Ical) adalah
teman sekelas sejak 2011. Liburan bersama setiap tahun sudah sering. Tetapi,
bekerjasama untuk suatu hal kami belum pernah melakukannya. Kami bertiga adalah
orang yang benar-benar baru di bidang PSDA ini. Tidak ada satupun dari kami
yang mengetahui secara dalam tentang PSDA ataupun menjadi staffnya. Maka dari itu, kami harus mempelajarinya bersama. Meraba dalam
kegelapan sambil berpegangan satu sama lain dan saling menguatkan serta
menyemangati.
|
Bersama Irvan dan Ical saat Diksar 2014
|
Namanya juga organisasi, tentu saja kami
tidak luput dari yang namanya pertikaian. Adu argument, silang pendapat, atau
kesal yang disimpan dalam hati. Semua itu tentunya warna dan jika dikumpulkan
hari ini, maka serpihan setahun ke belakang kemarin adalah gunungan cerita yang
lucu jika kembali dikenang.
Saya senang bekerjasama dengan 2 orang charming yang memiliki banyak fans di
KOPMA (Koperasi Mahasiswa). Seriously,
saya suka envy sama Irvan dan Ical
yang lebih mudah berbaur bersama anggota. Tertawa dan ngobrol bersama, tanpa ada sekat. Mereka menjalankan
fungsi yang tidak pernah diminta dalam jobdesk
kepengurusan, mereka bagaikan “Bapak Anggota”. Jujur saja, meski saya juga
bagian dari PSDA tetapi saya sering mendapat julukan jutek dari anggota. Atau bahkan
ada beberapa anggota yang takut sama saya. Astaga masa takut sama makhluk
seimut saya-_-
Saya percaya kalau Irvan dan Ical adalah
kader terbaik yang dimiliki Kopma, terbukti dengan mereka yang diusung anggota
menjadi kandidat Ketua Kopma 2015 lalu. Salah satu dari mereka bisa menjadi
ketua kalau mereka menginginkannya. Tetapi, pilihan tetap di tangan mereka.
Setahun ini, entah bagaimana caranya kami
pada akhirnya mampu melewati semua rintangan dan moment-moment yang bisa diceritakan pada postingan ini. Mulai dari
rapat membahas program kerja, perumusan pendidikan pengantar, rapat rekomendasi
via WA yang berhari hari, sampai penumpahan kekesalan masing masing atas tanggungjawab
bidang kita.
|
Suasana Rapat Bidang PSDA |
Mungkin kita hanya bertiga di PSDA. Berbeda
dengan bidang lain yang ada di Kopma yang jumlahnya 4-5, tetapi ketidakhadiran
1 diantara kita bisa mempengaruhi dimulai atau tidaknya sebuah rapat. Dan hal yang demikian pernah terjadi.
Khusus banget untuk partner in crime for the indescribable moments last year, terima
kasih untuk kerjasamanya. Terima kasih untuk kesabaran kalian menghadapi saya
yang mungkin kurang maksimal dalam menjalankan tugas. Terima kasih untuk terus
mensupport saya, bahkan hingga akhir
di sidang revisi hari ini. Terima kasih untuk Irvan yang sudah sangat mencoba
membela habis-habisan di RAT Januari lalu. Maaf, kalau saya masih kurang
maksimal.
Terima kasih juga buat Ical yang selalu
jadi partner in crime soal
penyampaian informasi kalau ada anggota baru yang nanya ini itu mengenai Klub Bisnis. Terima kasih buat selalu jadi
tumpahan unek unek kalau kesal dan sakit hati di saat ngadaiin acara tapi nggak
banyak yang datang.
Pokoknya terima kasih untuk kalian berdua,
my teammate in PSDA. Irvan Sopian dan Faisal Fauzi, yang tiba tiba
langsung menghampiri dan narik kursi untuk duduk di belakang saya saat
pandangan umum siang tadi. Terima kasih, duduknya kalian di belakang saya adalah
bentuk dukungan kalian hingga akhir kepada saya. Maaf masih merepotkan dan
menjadikan kalian turut serta menanggung tanggung jawab PSDA hingga sebulan ini
karena sidang revisi ini. Terima kasih sudah menemani hingga akhir.
By the
way, ini ada quotes dari saya
soal PSDA. Quotes ini lahir saat
rapat rekomendasi di WA pada 15 Januari lalu.
“Gue percaya kita semua yang masuk PSDA
belajar untuk memelihara hati. Jadi, semua anak PSDA pasti sabar dan udah biasa
disakitiin hatinya”
|
Bersama Pengawas PSDA 2014 |
7 Maret 2015
9.10 PM