Februari telah berlari meninggalkanku sendiri
Bersama sebongkah kebahagiaan yang kamu hadirkan layaknya
ibu peri
Meski hanya lewat suaramu di ujung negeri
Kamu tak pernah gagal membuat wajahku berseri, sepanjang
hari
Mengusir rasa lelah di dalam diri
Dengan membongkar semua kenangan melalui diary
Tertawa bahagia tengah malam megingat ’99 hari’
Atau seribu hari ke belakang
Kamu adalah pemenang
Untuk hatiku yang tak pernah memilih dengan gampang
Kamu adalah orang nomor satu dalam tulisanku
Rentetan rindu yang berujung semu
Hatiku berada dalam masa hibernasi
Radar neptunus juga tak kuberi nasi
Tetapi, ajaibnya dia tetap beraksi
Mengantarkan sinyal rindu sebagai sebuah misi
Membawamu kembali di Februari yang penuh kasih
1 Maret 2013
0 comments:
Post a Comment