Matahari sebentar lagi akan meninggalkan
singgasananya. Semburat senja mulai mengisi langit yang ada di atas kepalaku.
Seperti kamu yang terus mengisi seluruh pikiran dan harapku. Saat matahari
nanti benar-benar tenggelam, entah aku harus bahagia atau merana.
Bahagia karena senja selalu mengingatkanku
padamu. Langit oranye seakan menyatukan kita di daratan yag berbeda selama
setahun ini.
Ataukah merana menahan luka, karena nyatanya
kamu tak juga peka mengartikan segala air mata. Aku melirik jam tangan biru
metalikku. Menelan pahit, seperti
matahari yang ditelan bumi. Aku
terduduk menghirup angin sore yang
menyesaki lubang hidungku.
Menatap kosong dan terus menanti....
Takkan lelah aku menanti
Takkan hilang cintaku ini
Hingga saat kau tlah kembali
Kan kukenang di hati saja
Takkan hilang cintaku ini
Hingga saat kau tlah kembali
Kan kukenang di hati saja
(Yang Terdalam - Peterpan)
0 comments:
Post a Comment