Hari ini masih
sama seperti hari-hari kemarin. Aku melihat kamu, tapi tak berani menyapa. Aku
melihat kamu yang menyadari kehadiranku, tetapi tatapanku kualihkan. Pura-pura
tak melihat dan tak sadar keberadaanmu. Bohong.seperti biasa.
Aku
menemukanmu bersiap keluar dari bilik elevator. Menunggu pintu elevator terbuka
dengan sempurna. Sebelum itu, aku telah menyibukkan diriku diantara gerombolan
yang menunggu elevator kosong. Menyembunyikannya dari kamu. Kalau kamu tanya
kenapa, jawabannya hanya satu. Aku tidak tahu harus pasang ekspresi apa di
depanmu. Tak mungkin sesuai suasana hatiku—yang selalu seperti disiram
kebahagiaan setiap melihat wajahmu. Tak mungkin seperti itu, bukan?
1 comments:
yah, coba bukan fiction,hhe
Post a Comment