August 3, 2013

Reason






Rasanya sulit sekali menemukan kata pertama untuk memulai tulisan ini. Seperti sulitnya hidup di ibu kotakah ? Rasanya bukan. Tiba-tiba saya merasa hidup ini punya banyak alasan yang sulit dipahami atau cukup lucu untuk dapat dimengerti.


Misalnya ? Mengapa orang yang diberi kesempatan duduk di dalam bis justru tetap memilih berdiri. Jawaban yang masuk akal hanya satu, karena orang itu akan segera turun dari bis. Jadi, tidak ada gunanya duduk yang haya sebentar.

Tapi, ada alasan lain yang bisa ditemukan. Orang itu sudah terlalu lama duduk di aktivitas sebelumnya, maka dia ingin berdiri di dalam bis dan memberi kesempatan pada orang lain yang memang butuh duduk.


Ada juga manusia yang menghindar dari teriknya matahari. Sudah bosan karena kepanasan. Tetapi, ada manusia lain yang justru sengaja mencari sinar matahari dan membiarkan tubuhnya dihujani cahaya itu. Alasannya karena terlalu lama berada di ruangan berAC, maka ia butuh cahaya matahari untuk menghangatkan dirinya.

Contoh lain adalah orang yang berusaha keras melakukan aktivitas yang menguras tenaga. Tujuannya? Menciptakan keringat dalam tubuhnya agar dia bisa mempercayai bahwa dia sehat karena telah berkeringat. Tetapi faktanya, sekeras apapun dia mencoba atau seberapa lama dia berjemur di teriknya matahari pagi, keringat tak kunjung membasahi tubuhnya.

Sementara di belahan dunia lain, seseorang dengan kehidupannya begitu mudah berkeringat. Hingga lelah menyekanya dan meninggalkan bau tak sedap di mana-mana. Aneh ? saya tidak ingin menyebutnya begitu. Hanya saja banyak alasan yang sulit dimengerti dalam hidup ini.

Seperti, mengapa kamu harus mengejar orang lain yang tidak mencintaimu ? Sementara ada orang lain yang telah tulus mencintai dan ada di dekatmu ? Jawabannya ada pada mereka yang telah memilih untuk memperjuangkan apa yang menjadi tujuannya. Meski sebenarnya, tujuan itu belum tentu yang kita butuhkan, bukan? Karena bukan kita yang paling tahu apa yang kita butuhkan, melainkan Dia.

Lalu, untuk apa terus mengejar ?

2 comments:

Ridho said...

Memang hanya Dia lah yang tahu apa yang paling kita butuhkan. Bukan berarti kita harus berhenti mengejar. Hanya saja alasan kita mengejar sesuatu tersebut, harus karena-Nya. Jika kita sadar bahwa kita mengejar sesuatu karena-Nya, maka cara kita mengejar akan sesuai dengan petunjuk-Nya. Pada akhirnya sampai pada yang kita butuhkan :)

Fitria Wardani said...

ya benar sekali kak :) terima kasih sudah visit

© My Words My World 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis