April 1, 2011

Gadis Kecil (Dia)

Setelah angkat kakinya lelaki yang setiap berbicara tak ketara gigi bawahnya itu pergi, perasaan syukur menghambur dalam jiwa wanita yang kusebut ibu. Itulah pikirku.
Sementara aku mencari hikmah di sela-sela terbangunnya aku di malam haru, bersujud yang terhitung jarang karena terkalahkan rasa kantuk yang menyerbu.
Mungkinkah ini semua balasan dari-Nya?

Telapak tanganku dingin karena hujan tak mau pergi sejak tadi pagi
Temanku bilang ‘orang kurus, nggak punya lemak kaya lo mudah kedinginan’
Lalu teringat wajahnya
Wajah temanku yang lain
Dia yang tadi pagi kugerutu sendiri atas ucapannya yang menyakitkanku
Dia yang bisa begitu sangat baik kepadaku
Dia yang bisa membangkitkan emosiku
Dia yang mengajakku bersyukur atas nilai bahasa Indonesia yang kuperoleh
Dia yang namanya mirip denganku
Dia yang absennya di atas namaku
Dia yang duduk di sebelahku saat try out dan uas
Dia yang menggoreskan pensilnya membentuk barisan kata-kata di bawah ini untukku di binderku


Gadis kecil yang slalu kulihat di setiap pagi
Senyum kecil dan suara yang menusuk
Gadis kecil yang bisa membuat diriku melihat dan lebih menghargai hidup ini
Gadis kecil yang bisa membuat diriku menyentuh hati ini betapa tidak ada apa-apa diriku tanpa seseorang di belakangku
Gadis kecil yang sebentar lagi tidak bisa kulihat setiap pagi

Gadis kecil yang tidak bisa akan kudengar suara yang bisa menusuk telingaku ini

Terima kasih gadis kecil atas sikapmu Aku bisa menjadi lebih baik, tanpa terus bergantung dan senang-senang dengan seseorang di belakangku






Untuk dia, terima kasih telah menyebutkan namaku di hadapan lelaki itu.

0 comments:

© My Words My World 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis