Anggiena
pantas kesal dengan sikapku di teras rumahnya seminggu yang lalu. Tetapi
seharusnya tidak perlu beralrut-larut hingga tak mengizinkanku menghubunginya
selama seminggu terakhir.
Akhirnya, sebuah ide muncul dalam
benakku untuk menyelesaikan misi tak peduli yang sedang Anggiena lancarkan ini.
“Man,
gila kali ya elo. Udahlah syukuri aja ciptaan Tuhan. Rambut elo itu unik kali,
keriting tiada duanya,” cerocos Tyo tanpa balas olehku sejak 30 menit yang
lalu.
Aku hanya tersenyum sendiri sambil
terus melancarkan ideku.
“Kamu mirip sama orang yang mau tes
CPNS tahu nggak. Rambutnya dikasih apa sampe klimis kaya gitu? Aku nggak suka,”
ucap Giena ketus.
“Tadi aku pinjam catokan rambut
adeknya Tyo. Tapi, kerenkan yang?”
“Aku bilang aku nggak suka. Menurut
kamu itu keren? Aneh banget tau.” Giena melipat kedua tangannya di depan dada
sambil memalingkan wajahnya.
“Aku cuma pengen kamu nggak ngambek lagi. Aku
minta maaf, Gie atas ucapan aku seminggu yang lalu”
Giena belum sempat menimpali ucapanku
ketika ponselnya berdering dari saku celana jeansnya.
“Halo?....Iya, hari ini nggak ada
acara kok... Okay, aku tunggu ya. Bye”
“Terus, kamu kesini mau ngapain?
Cuma mau nunjukkin rambut klimis ala Mr. Bean itu?,” tanya Giena begitu
mengakhiri pembicaraannya di telpon—yang entah dengan siapa.
“Hari ini Camelion main di Food
Festival. Kesana yuk. Kitakan udah lama nggak lihat perform Camelion.”
“Aku mau pergi, Van. Minggu depan
aja lihat Camelion di kafe. Gimana?”
“Mau kemana? Yang barusan telpon tadi
itu siapa?”
“Barry”. Ucapan yang keluar dari
bibir Giena bukan sebagai jawaban, tetapi lebih tepat sebagai jeritan memanggil
seseorang. Dugaanku benar saat kudapati Barry tengah keluar dari mobilnya.
Giena bergegas menghampiri Barry.
“Cepet banget sampenya. Aku belum
sempat ganti baju,” ujar Giena kepada Barry. Suaranya samar-samar terdengar.
“Kebetulan aku emang udah deket
rumah kamu pas telpon tadi. Lho, ada Revan juga. Kalian mau jalan ya?”
“Iya, awalnya. Tapi, ternyata Giena
nggak bisa”
to be continued
0 comments:
Post a Comment