Satu cerita tentang manusia
Coba ‘tuk memahami arti cinta
Benarkah cinta diatas segalanya
Hanyakah itu satu-satunya
Yang menjadi alasan untuk menutup mata
Tak melihat dunia yang sesungguhnya
Dan menjadi jawaban atas semua tanya
Yang kita harap mampu mewujudkan sebuah akhir bahagia
Reff:
Buka mata hati telinga
Sesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta ooo..
Yang kau inginkan tak selalu
Yang kau butuhkan mungkin memang yang paling penting
Cobalah untuk membuka mata hati telinga
Adakah kau rasakan kadang hati dan fikiran
Tak selalu sejalan seperti yang kau harapkan
Tuhan tolong tunjukkan apa yang ‘kan datang
Hikmah dari semua misteri yang tak terpecahkan
Back to Reff: 2x
Buka mata hati telinga
Buka mata hati telinga
Coba kau buka mata hati telinga
Mata hati telinga
Satu cerita tentang manusia
Coba 'tuk memahami arti cinta
Benarkah cinta diatas segalanya
Hanyakah itu satu-satunya
Yang menjadi alasan untuk menutup mata
Tak melihat dunia yang sesungguhnya
Dan menjadi jawaban atas semua tanya
Yang kita harap mampu mewujudkan sebuah akhir bahagia
Buka mata hati telinga
Sesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta
Yang kau inginkan tak selalu
Yang kau butuhkan mungkin memang yang paling penting
Cobalah untuk membuka mata hati telinga
Adakah kau rasakan kadang hati dan fikiran
Tak selalu sejalan seperti yang kau harapkan
Tuhan tolong tunjukkan apa yang 'kan datang
Hikmah dari semua misteri yang tak terpecahkan
Buka mata hati telinga
Buka mata hati telinga
Coba kau buka mata hati telinga
Mata hati telinga
(Mata, Hati, Telinga - Maliq & D'Essential)
Coba ‘tuk memahami arti cinta
Benarkah cinta diatas segalanya
Hanyakah itu satu-satunya
Yang menjadi alasan untuk menutup mata
Tak melihat dunia yang sesungguhnya
Dan menjadi jawaban atas semua tanya
Yang kita harap mampu mewujudkan sebuah akhir bahagia
Reff:
Buka mata hati telinga
Sesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta ooo..
Yang kau inginkan tak selalu
Yang kau butuhkan mungkin memang yang paling penting
Cobalah untuk membuka mata hati telinga
Adakah kau rasakan kadang hati dan fikiran
Tak selalu sejalan seperti yang kau harapkan
Tuhan tolong tunjukkan apa yang ‘kan datang
Hikmah dari semua misteri yang tak terpecahkan
Back to Reff: 2x
Buka mata hati telinga
Buka mata hati telinga
Coba kau buka mata hati telinga
Mata hati telinga
Satu cerita tentang manusia
Coba 'tuk memahami arti cinta
Benarkah cinta diatas segalanya
Hanyakah itu satu-satunya
Yang menjadi alasan untuk menutup mata
Tak melihat dunia yang sesungguhnya
Dan menjadi jawaban atas semua tanya
Yang kita harap mampu mewujudkan sebuah akhir bahagia
Buka mata hati telinga
Sesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta
Yang kau inginkan tak selalu
Yang kau butuhkan mungkin memang yang paling penting
Cobalah untuk membuka mata hati telinga
Adakah kau rasakan kadang hati dan fikiran
Tak selalu sejalan seperti yang kau harapkan
Tuhan tolong tunjukkan apa yang 'kan datang
Hikmah dari semua misteri yang tak terpecahkan
Buka mata hati telinga
Buka mata hati telinga
Coba kau buka mata hati telinga
Mata hati telinga
(Mata, Hati, Telinga - Maliq & D'Essential)
Bicara tentang cinta memang tidak ada habisnya. Seperti mendengarkan sebuah lagu favorit yang diputar berkali-kali. Seperti membaca postingan blog saya yang melulu tentang cinta. Tidak melulu juga sih, tapi kalau dibuat presentasenya, maka tentang cintalah pemenangnya.
Tidak salah. Manusia adalah
makhluk sosial, saling membutuhkan. Tidak menutup kemungkinan juga mengasihi. Cinta
bentuk dari saling mengasihi itu, bukan? Kalau begitu manusia tak akan terlepas
dari cinta. Lihat saja, lagu di industri musik yang tak pernah menolak lagu
baru yang maksud liriknya sebenarnya sama.
Lirik cinta pasaran adalah ‘cinta
tak harus memiliki’. Kata seorang teman, ‘cinta tak harus memiliki’ adalah
kasihan. Tapi saya percaya, setiap hati memiliki pasangan jiwanya.
Kembali bicara tentang cinta. Benar,
tidak akan ada habisnya. Menjadi renyah dan cair untuk keringnya sebuah topik
pembicaraan. Menjadi surakan, pencair kebisuan di tengah kesunyian. Lalu dalam
24 jam terakhir ini saya merasa muak membicarakan cinta.
Ya, cinta yang saya tuturkan di
kebanyakan postingan blog. Cinta yang terlalu klise dan sempit. Sederhana dan
jadinya menyakitkan.
Cinta itu universal. Begitu katanya,
yang perlahan mulai saya maknai dan tanamkan dalam hati. Karena cinta itu
universal, maka kamu tak hanya menjadikan lawan jenismu sebagai objek cinta. Karena
cinta begitu universal, maka ada banyak orang di sisimu yang pantas dijadikan
objek cintamu. Ya, terkadang orang terdekat kita justru jauh dari sinyal cinta.
Sementara, yang jauh dan tak selalu ada untuk kita, justru menjadi objek cinta—yang
sesungguhnya semu.
Orang tua, adik, kakak, sahabat,
pengemis, tukang sampah, sepupu, keponakan, nenek, kakek, anak kecil, paman,
bibi, binatang peliharaan, guru, petugas parkir, presiden, gubernur, pemadam
kebakaran, negara, bendera, pahlawan, penyanyi idola, petugas toll, atau bahkan
musuh sekalipun. Mereka semua bisa menjadi objek cinta kita. Menjadi penampung luapan
cinta kita yang tulus, tidak mesti lawan jenis.
Ada seorang penyiar radio yang
dalam siaran malamnya bicara “Kalau cinta hanya bicara tentang pacaran, itu
artinya cinta kalian masih di permukaan. Belum dalam. Cinta yang lebih dalam itu adalah cinta dari
kedua orang tua kita. Mereka mencintai kita dengan tulus dan pasti. Tak pernah
ada keraguan di dalamnya”
Ya, saya mengamini dan menambahi
dalam hati dan pikiran. Ada lagi cinta yang pasti dan selalu memberi, entah
kita membalasnya atau tidak. Yang jelas, Dia tetap mencintai kita. Memberikan kepastian
kalau cintanya abadi. Kita tidak akan pernah sakit hati jika mencintainya,
karena cinta kita sudah pasti terbalas. Cinta kepada Tuhan. Cinta kepada Allah
SWT, bagi saya.
1 comments:
super sekali,haha
Post a Comment