November 6, 2012

Ngomongin Cinta

Satu cerita tentang manusia
Coba ‘tuk memahami arti cinta
Benarkah cinta diatas segalanya
Hanyakah itu satu-satunya

Yang menjadi alasan untuk menutup mata
Tak melihat dunia yang sesungguhnya
Dan menjadi jawaban atas semua tanya
Yang kita harap mampu mewujudkan sebuah akhir bahagia

Reff:
Buka mata hati telinga
Sesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta ooo..
Yang kau inginkan tak selalu
Yang kau butuhkan mungkin memang yang paling penting
Cobalah untuk membuka mata hati telinga

Adakah kau rasakan kadang hati dan fikiran
Tak selalu sejalan seperti yang kau harapkan
Tuhan tolong tunjukkan apa yang ‘kan datang
Hikmah dari semua misteri yang tak terpecahkan

Back to Reff: 2x

Buka mata hati telinga
Buka mata hati telinga
Coba kau buka mata hati telinga
Mata hati telinga





Satu cerita tentang manusia
Coba 'tuk memahami arti cinta
Benarkah cinta diatas segalanya
Hanyakah itu satu-satunya

Yang menjadi alasan untuk menutup mata
Tak melihat dunia yang sesungguhnya
Dan menjadi jawaban atas semua tanya
Yang kita harap mampu mewujudkan sebuah akhir bahagia


Buka mata hati telinga
Sesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta 

Yang kau inginkan tak selalu
Yang kau butuhkan mungkin memang yang paling penting

Cobalah untuk membuka mata hati telinga

Adakah kau rasakan kadang hati dan fikiran
Tak selalu sejalan seperti yang kau harapkan
Tuhan tolong tunjukkan apa yang 'kan datang
Hikmah dari semua misteri yang tak terpecahkan


Buka mata hati telinga
Buka mata hati telinga
Coba kau buka mata hati telinga
Mata hati telinga

(Mata, Hati, Telinga - Maliq & D'Essential)



Bicara tentang cinta memang tidak ada habisnya. Seperti mendengarkan sebuah lagu favorit yang diputar berkali-kali. Seperti membaca postingan blog saya yang melulu tentang cinta. Tidak melulu juga sih, tapi kalau dibuat presentasenya, maka tentang cintalah pemenangnya.
Tidak salah. Manusia adalah makhluk sosial, saling membutuhkan. Tidak menutup kemungkinan juga mengasihi. Cinta bentuk dari saling mengasihi itu, bukan? Kalau begitu manusia tak akan terlepas dari cinta. Lihat saja, lagu di industri musik yang tak pernah menolak lagu baru yang maksud liriknya sebenarnya sama.
Lirik cinta pasaran adalah ‘cinta tak harus memiliki’. Kata seorang teman, ‘cinta tak harus memiliki’ adalah kasihan. Tapi saya percaya, setiap hati memiliki pasangan jiwanya.
Kembali bicara tentang cinta. Benar, tidak akan ada habisnya. Menjadi renyah dan cair untuk keringnya sebuah topik pembicaraan. Menjadi surakan, pencair kebisuan di tengah kesunyian. Lalu dalam 24 jam terakhir ini saya merasa muak membicarakan cinta.
Ya, cinta yang saya tuturkan di kebanyakan postingan blog. Cinta yang terlalu klise dan sempit. Sederhana dan jadinya menyakitkan.
Cinta itu universal. Begitu katanya, yang perlahan mulai saya maknai dan tanamkan dalam hati. Karena cinta itu universal, maka kamu tak hanya menjadikan lawan jenismu sebagai objek cinta. Karena cinta begitu universal, maka ada banyak orang di sisimu yang pantas dijadikan objek cintamu. Ya, terkadang orang terdekat kita justru jauh dari sinyal cinta. Sementara, yang jauh dan tak selalu ada untuk kita, justru menjadi objek cinta—yang sesungguhnya semu.
Orang tua, adik, kakak, sahabat, pengemis, tukang sampah, sepupu, keponakan, nenek, kakek, anak kecil, paman, bibi, binatang peliharaan, guru, petugas parkir, presiden, gubernur, pemadam kebakaran, negara, bendera, pahlawan, penyanyi idola, petugas toll, atau bahkan musuh sekalipun. Mereka semua bisa menjadi objek cinta kita. Menjadi penampung luapan cinta kita yang tulus, tidak mesti lawan jenis.
Ada seorang penyiar radio yang dalam siaran malamnya bicara “Kalau cinta hanya bicara tentang pacaran, itu artinya cinta kalian masih di permukaan. Belum dalam.  Cinta yang lebih dalam itu adalah cinta dari kedua orang tua kita. Mereka mencintai kita dengan tulus dan pasti. Tak pernah ada keraguan di dalamnya”
Ya, saya mengamini dan menambahi dalam hati dan pikiran. Ada lagi cinta yang pasti dan selalu memberi, entah kita membalasnya atau tidak. Yang jelas, Dia tetap mencintai kita. Memberikan kepastian kalau cintanya abadi. Kita tidak akan pernah sakit hati jika mencintainya, karena cinta kita sudah pasti terbalas. Cinta kepada Tuhan. Cinta kepada Allah SWT, bagi saya.
Jadi, mulai sekarang mari tanamkan kalau cinta itu universal. Bukan hanya melulu lawan jenis dan pacar. Kamu bisa mengekspresikan cinta kepada lebih dari seseorang, karena cinta mengajakmu menemukan banyak orang untuk menuju kedamaian.




1 comments:

© My Words My World 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis