Ada 3 hal yang pernah saya khawatirkan apakah saya mampu
melakukannya, yaitu naik motor, menelan obat dalam bentuk tablet atau kapsul
dan yang terakhir adalah memasak. Honestly,
saya nggak pernah punya inisiatif untuk masak yang datangnya dari diri saya sendiri.
Mungkin pernah sekali, saat itu ketika main ke rumah @parwatiradini, Saya disuguhkan donat yang dibentuk ala yakitori gitu. Dan Radini bilang itu
buatannya. Radini ini memang jago masak.
Pulang dari rumahnya, saya excited pengen bikin
donat. Setelah bahan-bahan siap, mulailah membuat donat dengan cara googling plus dibantu nyokap hampir 70%. Jadi kesannya nyokap yang masak,
karena doi yang kebanyakan ambil alih. Yaah maklum, namanya juga pertama kali
mau terjun ke dapur dengan inisiatif dan excited
tingkat dewa, jadi mungkin nyokap khawatir kalau dapurnya kenapa napa atau saya
nya yang kenapa-napa. Alhasil, donatnya nggak berhasil alias totally failed. Feel saya juga jadi kurang greget
untuk masak.
Kejadian itu sekitar 1 atau 2 tahun lalu (lupa tepatnya). Pokoknya,
sejak itu, saya kembali menjadi Fitria yang emang Wardani, yaitu nggak bisa
masak. Nggak mau masak dan nggak ada niatan untuk bisa masak. Dan menambahkan criteria list of my future husband harus bisa masak. Hahha (*devil laugh*).
Tetapi setelah first lesson of cooking class macaroni cheese beberapa waktu lalu berhasil
membuat saya excited untuk membuat
macaroni cheese selanjutnya. Tapi, adik perempuan saya pernah berkelakar yang
selalu membuat saya tertawa jika mengingatnya. Dia bilang, “Mbak udah bisa
bikin macaroni keju. Tapi jangan setiap hari selama seminggu keluarga ini
dimasakin macaroni keju. Nanti bisa muntah.”
Well, dan kelakar adik saya itulah yang membuat saya menjadi
makin excited untuk ingin mencoba
masak yang berbahan dasar gampang-gampang
aja dulu. Seenggaknya niatan itu sudah ada dalam diri saya, hihiii. Semoga
api excitednya dapat terus menyala.
Kalau ditanya kenapa excited untuk masaknya baru saat saat ini, mungkin karena
jenuh dan males banget buat ngerjain ya
you knowlah –sesuatu yang tidak boleh
disebutkan karena dapat membuat galau berkepanjangan dan mules tak berkesudahan
serta sedih tak berujung.
Baiklah next postingan
kalau sudah ada menu baru yang dapat saya buat, akan saya bagi di sini.
Terima kasih sudah membaca.
Ps : kalau ada yang nanya, criteria list of my future husband nya
berubah dong ? Jawabannya adalah nggak, tetapi dengan tanda bintang. Jadi,
harus tetap bisa masak. Kalau nggak bisa masak, yaa boleh aja asal lidahnya mau
menerima hasil karya masakan dari cewek yang pernah nggak punya niat untuk bisa
masak.
0 comments:
Post a Comment