September 20, 2014

Cerita KKN - Kutukan Air Tukang Ayam

Apa pertanyaan pertamamu ketika membuka mata di pagi hari ?

“Jam berapa sekarang ?” atau “Sekarang jam berapa ?”

Selama hampir 30 hari, saat membuka mata di pagi hari hampir semua kaum hawa memiliki pertanyaan yang sama, yaitu “Ada air nggak?”. Kalau bagi geng ayam, ayam adalah barang mewah, maka bagi kami-Tukang Ayam (sebutan buat geng cewek) air adalah barang mewah. Iya, setiap pagi kami selalu wudhu dan buang air kecil dengan air galon.

Kemegahan Rumah Cewek yang Tak Berair


Setiap pagi kami selalu membangunkan cowok untuk menyalakan mesin air atau memancingnya. Dan air tidak langsung menyala begitu saja. Butuh waktu untuk didiamkan terlebih dahulu. Alhasil suara air menjadi hal yang sangat kami rindukan. Pernah waktu itu saya berteriak kegirangan karena kran air seolah mengeluarkan air tapi ternyata itu adalah sebuah tahu yang masuk ke minyak panas. Teman saya sedang menggoreng tahu di bawah rupanya.

edit by RidaQinvi


Dan saat air keluar. Hal itu tidak berlangsung lama, hanya seperti ilusi karena datang sekejap. Nggak jarang airnya mati di kala kita sedang mandi kemudian nyala lagi atau bahkan mati dan tidak menyala sama sekali. Makanya kalau dapat antrian mandi paling terakhir, ada perasaan khawatir tidak kedapatan air. Solusinya ? nggak mandi seharian atau kalau mau cari aman numpang mandi ke rumah bu lurah dan para tetangga. Atau numpang mandi ke kamar mandi anak cowok.

Yang beruntung bisa mandi di kamar mandi rumah sendiri dengan antrian awal juga nggak benar-benar senang dan berhati lapang. Mereka juga biasanya mandi sambil gelisah. Takut kalau airnya mati di tengah-tengah. Atau airnya abis dan kemudian diamuk massa (seisi rumah) karena dituduh ngabisin air. Jadi setiap malam sebelum tidur biasanya kami membujuk anak cowok untuk turun ke bawah, yaitu ke musolla atau masjid dan mengambil air di sana untuk ditampung meski hanya seember.

Pernah suatu malam, kami ber16 turun ke bawah di tengah rintik gerimis yang gelap dan sepi untuk buang air kecil, cuci muka dan sikat gigi sebelum tidur. Tidak hanya itu. Kami juga membawa pulang beberapa ember air sebagai persediaan air untuk buang air kecil di tengah malam. Dan keesokan paginya wudhu dan buang air kecil dengan air galon kalau memang air tampungannya habis sembari menunggu mesin air yang dipancing mau mengeluarkan air. Begitulah keseharian kami.

Maka dari itu, kami tukang ayam kalau melihat air rasanya ingin segera mencuci atau mandi. Maklum airnya memang sulit. Dan pada suatu hari untuk menggembirakan hati kami, kami jalan-jalan ke Curug Cigamea. Rasanya ingin nyuci di sana saat melihat air terjun yang terbuang begitu saja.

Kesibukan KKN 13 di Curug Cigamea

Usut punya usut mungkinkah kami terkena kutukan takabur ?

Jadi saat itu malam jumat sebelum air susahnya makin parah. Saya, Dessy, Sela dan Isti baru selesai mengaji di musolla dan berniat pulang. Kami melewati tempat wudhu sekaligus MCK. Pokoknya tempat yang banyak airnya. Saat itu kaki kami kotor dan masih harus jalan yang lumayan untuk sampai ke rumah. Ada percakapan di sana.

Saya       : guys, kita nggak cuci kaki dulu nih ?
Dessy    : udah cuci kakinya di rumah aja, air kitakan banyak

Sesampainya di rumah, kami mendapat kabar kalau airnya mati dan sejak saat itu air semakin sulit. Pesan bagi kita semua, jangan takabur, nak. Semua yang ada di dunia ini hanya titipan. Sang Pencipta bisa merenggutnya kapanpun Dia mau. Seperti geng ayam yang kehidupannya direnggut karena listriknya mati seharian dan nggak bisa main PES. Seperti tukang ayam yang airnya direnggut sehingga harus numpang PUP di rumah warga.

Dan ternyata tanpa perlu ke Curug Cigamea, ada aliran sungai di Desa. Ya meski untuk mencapainya kamu harus lewat sawah dan jurang jurang gitu. Tapi lagi lagi, saat melihat air. Bawaannya tentu saja ingin mandi. Oh, air kamu memang benar-benar sumber kehidupan.

Kegembiraan Bersama 'Sumber Kehidupan'


FYI : pagi tadi untuk pertama kalinya setelah hampir sebulan, saya bangun dengan tenang. Tanpa perlu bertanya “Ada air nggak ?”


6 September 2014

0 comments:

© My Words My World 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis