April 27, 2014

Happiness (Version)



16 April lalu seharusnya menjadi deadline saya mengikuti salah satu #ProyekMenulis dari @nulisbuku dan The Bay Bali. Temanya letter of happiness. Tapi karena manajemen waktu saya yang belum baik, maka saya gagal mengikutinya.

Saya tidak akan bercerita penyebab kegagalan saya bercerita. Bukan ! bukan karena saya belum menemukan arti happiness yang sesungguhnya. Bukan itu. Saya pernah merasakannya dan bertekat untuk dapat kembali mewujudkannya.

Saya akan menuangkan hasil survey kecil-kecilan saya soal makna happiness. Sayang kalau hanya terendap di notes handphone. Awalnya sih saya melakukan wawancara kecil ke beberapa teman untuk mencari referensi ide, tapi karena saya gagal mewujudkannya, maka akan saya share di sini saja ya, readers.

Happiness itu kebahagiaan. Semua orang juga mengetahui itu. Tapi kadar kebahagiaan sesorang itu berbeda dan hal yang membuat kebahagiaan itu hadir pastinya berbeda antara satu orang dengan lainnya. Bagi saya, happiness itu bukan bahagia yang sifatnya sesaat atau sesekali. Bisa datang dan pergi begitu cepat.  No ! Happiness versi saya bukan seperti itu.

Tapi ya memang, setiap orang punya versi happinessnya masing-masing. Ada yang bilang kalau happiness itu adalah sessuatu yang kalau dia melakukan sesuatu itu rasanya plong. Tidak ada lagi yang mengganjal. Entah senang, maupun susah tapi saat sesuatu itu berhasil dilewati. Maka happiness menyambut di garis finish.

Tidak ada yang salah dengan happiness versi Nazmudin di atas. Poin positifnya adalah selalu bersyukur karena telah melewati apapun rintangan dalam proses penyelesaian sesuatu itu. Yeah, I got it.

Ada juga yang berpendapat kalau happiness itu berpikir positif setiap saat. Dengan berpikir positif, segala hal bakalan indah (Faisal). Okey, jadi kalau kamu tidak bahagia itu bukan salah orang lain apalagi Tuhan. Itu salah pikiran kamu yang nggak pernah positif melihat sebuah hal. Segala pikiran negative itu berujung pada keresahan dan kecurigaan yang tumbuh dalam diri sendiri, kalau hati dan pikiran isinya negatif, ya bagaimana mau bahagia.

Yang lebih sederhananya lagi, happiness itu cukup hanya dengan berada di sekitar orang yang kita sayang dan menyayangi kita (Ilfi). Buat orang-orang yang tingkat kesibukannya sudah macam Presiden, maka quality time bersama orang-orang tersayang jelas saja menjadi kebahagiaan tersendiri.           

Berarti happiness itu soal kebersamaan (Dhimas). Happiness juga sesederhana saat kita bisa membantu orang tua saat sakit, membantu orang lain di panti asuhan (Wisnu). Tapi, yang paling berkesan untuk saya adalah menemukan sebuah happiness versi Wanda.

Happines itu buat gue keharusan Fit, bukan lagi soal pilihan.

Happiness versi Wanda ini saya rekomendasikan buat readers untuk menerapkannya dalam prinsip kehidupan. Karena kalau happiness itu keharusan, kita pasti akan termotivasi melakukan hal terbaik untuk mencapainya. Dan kita harus mencapainya. Harus !

Tanggapan lain soal happiness yang sempat saya temukan di twitter secara tidak sengaja adalah sebagai berikut :

Don’t wait around for other people to be happy for you. Any happiness you get you’ve got to make yourself – Alice Walker (@hardrockfm)

Kebahagiaan bukanlah di saat kita memiliki kesempurnaan. Namun ketika kita dapat menerima ketidaksempurnaan dengan tulus dan ikhlas (@katabertuah)

When you’re not happy perhaps the question is about what you haven’t received. Perhaps its about what you haven’t given (@archamt)

Terima kasih untuk Nazmudin, Ilfi, Wisnu, Dhimas, Wanda, dan Faisal buat happiness versi kalian. Surveynya random dan mereka adalah teman semasa SMP, SMA dan kuliah saya. Semua happiness versi kalian mengembangkan setiap pemikiran saya dan semoga juga readers.  Tidak ada yang salah dan benar atas happiness versi kita. Karena hanya diri kita sendiri yang tahu happiness untuk diri kita.

Nah Fit, happiness versi lo apa ?

Happiness itu saat lo merasa kenyang tanpa perlu makan.


Terima kasih telah membaca. 


0 comments:

© My Words My World 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis