April 27, 2014

Makna Apa Kabar



“Lo Apa Kabar  ?”

Bohong sekali kalau kita nggak pernah sekalipun mendapatkan pertanyaan itu. Tapi, kapan dan siapa yang melontarkan pertanyaan itu terakhir kali buat kamu readers ?

“Lo apa kabar” itu pertanyaan basa-basi dan bikin mual. Maknanya cuma satu buat saya. Mak comblang untuk pertanyaan selanjutnya. That’s it ! No more !

Lo Apa kabar itu terasa menyakitkan karena seolah-olah ada rentang waktu yang besar atas lamanya—seorang penanya dan yang ditanya—tidak bertemu. Memang sih, pertanyaan ini diajukan oleh seseorang yang telah lama tidak berinteraksi dengan kita. Bisa sahabat, teman, mantan, atau bahkan keluarga. Dan tidaak menutup kemungkinan your enemy. Ya, musuh di balik selimutkan siapa yang tahu haha. Makanya, pertanyaan itu jadi terasa menusuk karena terdengar asing di telinga. Saya nggak yakin kalau pertanyaan itu benar-benar ditujukan sepenuhnya mengetahui kabar kita.

Tidak menutup kemungkinan bukan, kalau pertanyaan itu cuma basa basi, karena ada udang di balik batu. Ada rindu di balik pertanyaan ‘lo apa kabar.’

Padahal pertanyaan apa kabar itu penting untuk dilemparkan ke teman yang kamu temui setiap harinya. Orang yang susah curhat perlu ditanya ‘lo apa kabar’ even mereka ketemu, ngobrol, ketawa ketiwi setiap hari. Pertanyaan itu justru akan memberikan jawaban yang lebih jujur kalau hadir di tengah intensitas pertemuan yang tinggi antaar si penanya dan yang ditanya.

Kita nggak pernah tahu bagaimana isi hati manusia yang sesungguhnya. Dia bisa saja tertawa dan menghibur orang lain, tetapi di dalamnya ada kerapuhan yang dia simpan sendiri. Atau dia bisa saja terlihat rapuh dan tidak bersemangat, tetapi di dalamnya ada banyak gumpalan api yang menegarkannya. Orang-orang yang sulit berekspresi dan menyimpan semuanya sendiri sebenarnya membutuhkan pertanyaan ‘apa kabar’ dari orang terdekatnya. Sayang, pertanyaan ‘apa kabar’ hanya hadir untuk mereka yang sudah lama tidak bertemu. Pertanyaan apa kabar hanya ada untuk kepalsuan ? 

Honestly, bagi saya pertanyaan apa kabar itu sulit untuk dijawab. Karena tidak pernah ada keadaan baik untuk keseluruhan. Dan nggak mungkin juga kita menceritakan semua keadaan tidak baik kita ke orang yang sudah lama tidak berinteraksi dengan kita. Jadi, dilematiskan jawabannya ? kalau kamu hanya jawab ‘baik’, itu bohongkan ? itu Cuma singkat atau jawaban refleks. Seolah pertanyaan apa kabar itu ya pasangan jawabannya ‘baik’ saja, seperta hitam dan putih pada zebra cross. Saling berpasangan.

Lo apa kabar, readers ? Jawabannya ‘baik’ ? Emang beneran ‘baik’ ?

Kalau saya mungkin akan menjawab ‘Allhamdulillah masih bernafas.’

Sekian dan terima kasih telah membaca



0 comments:

© My Words My World 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis