December 30, 2012

Memories of 2012

Saya sedang mencuri waktu di sela-sela persiapan UAS yang mencekik. Terlalu berlebihan memang kedengarannya. Tetapi, satu pembelaan saya : Jadwal UAS semester ini sungguh tidak efektif. Dari 2 minngu waktu yang disuguhkan untuk UAS, saya hanya menggunakannya selama 5 hari. Mungkin orang akan bilang ‘bagus dong’ atau ‘enak dong’. Tetapi bagi saya tidak. Mengapa? Karena dari tanggal 2-16 waktu UAS, jadwal saya hanya tanggal 2, 3, 11, 14 dan 15. Tidak cukup sampai di sana. Ketidakefektifan itu dimulai karena di tanggal 2 ada 3 matkul yang diuaskan, tanggal 3, 11 dan 15 ada 1 matkul dan tanggal 14 ada 3 matkul. Jadi intinya, jadwal UAS kembali ke jadwal perkuliahan. Kalau speerti ini mungkin salah saya yang merancang KRS seperti ini, tapi ya mau bagaimana lagI? Memang begitu adanya.

Baiklah, posting kali ini sebenarnya hanya ingin merefresh atau memutar tombol rewind dalam kehidupan saya selama setahun terakhir. Kalau sudah di penghujung Desember, saya pasti akan membuka kembali buku harian saya dan membacanya. Mengulas kembali kejadian setahun terakhir, juga melihat daftar resolusi tahun ini, mana yang sudah terpenuhi atau hanya menggeleng pasrah dnegan resolusi yang sudah berdebu—yang belum juga tercapai.

Well, tahun ini saya merasa berada di dua atmosfer kehidupan yang berbeda. Setelah saya baca kembali diary dari awal Januari 2012 hingga berakhirnya semester genap kemarin , saya merasa berada di atmosfer semangat mendalam yang begitu menggebu-gebu. Saya ingat betul bagaimana ada satu bulan dalam setahun ini yang saya lewatkan dengan menulis meski tertekan, tetapi saya bahagia. Meski hal itu telah jadi kenangan karena saya (lagi lagi) tidak bisa bertahan, at least saya telah mendapatkan ilmu dan pengalaman dari semua itu.

Di tahun ini juga, saya mendapatkan IP pertama sebagai seorang mahasiswa, sekaligus IP selanjutnya. Allhamdulillah hasilnya cukup memuaskan meski yang kedua melemah 0,2 poin (mirip IHSG ya? Haha).  Di tahun ini juga, ada sebuah pencapaian yang…tak pernah saya rencanakan akan tercapai di tahun ini, yang jelas, hal ini telah menjadi daftar resolusi saya selama beberapa tahun ke belakang. Hanya saja di tahun 2012 ini, saya memilih untuk tidak memasukkannya ke daftar resolusi tahun 2012. Tetapi, nyatanya saya justru mencapainya di tahun ini. haha. Kadang benar kata orang, kalau nggak ditulis malah kesampaian. Tapi, toh tidak ada salahnya menuliskannya kan?

So, what is the goal ? finally, I can ride motorcycle.
Mungkin akan ada orang yang tertawa membacanya, tapi buat saya kebanggaan tersendiri. Karena setelah 2 hari berlatih, saya langsung mengendarai motor tersebut dari Pamulang-Kemang.

Tahun ini, mungkin jadinya akan indah kalau salah satu resolusi saya yang paling atas bisa tercapai. And…I almost do, readers. Resolusi saya yang paling atas adalah bisa melihat cerpen saya dimuat di media. Memang sih tahun lalu sudah dimuat, meski bukan cerpen . tapi, kali ini hampir saja. Masih ingat dengan ‘Dua Belas Jam Aldina’ ? saya mengirimkan cerpen itu ke salah satu majalah pada Agustus lalu. Kemudian, pada tanggal cantik 20 Desember 2012, saya mendapat telpon dari majalah tersebut. Ketika ingin dikonfirmasi, saya justru bilang kalau cerpen itu sempat dimuat di blog pribadi saya. Haha sayang sekali sih , akhirnya nggak jadi terbit karena sudah pernah diterbitkan di blog pribadi. Sedih, kesal, sempat merutuki kalau itu adlah sebuah kebodohan saya kenapa berkata jujur. Tetapi, seorang teman menyemangati saya dan memberi masukan kalau saya tidak seharusnya sudah merasa menyesal dalam keadaan ini. Saya harus kirim lagi, lagi, lagi dan lagi. Saya tidak pernah terpikir kalau seharusnya saya mengirimkannya lagi, lagi, dan lagi. Dia bilang ‘kalo 3x ga tembus, coba 4x, dst’ . saya baru sadar, kalau saya mudah menyerah, mudah menghakimi diri sendiri. Seharusnya saya mencoba lagi. Untuk seorang teman itu, saya ucapkan terima kasih dan terima kasih juga skor 8,0 untuk Dua Belas Jam Aldina.

Tahun ini benar-benar menjadi akhir saya dan dia. Ya, kali ini sungguh paling akhir. Mengapa begitu ? karena hubungan saya dengannya itu layaknya gaya tarik bumi yang selalu menarik. Mungkin Sarra Barrelies menggambarkannya lewat Gravity di liriknya yang paling awal something always brings me back to you, it never takes too long. Kesalahpahaman macam apapun di hari-hari kemarin pada akhirnya selalu menarik saya kembali atau kami akan kembali pada satu titik, seperti memang sama-sama ditarik dan menyatu kembali. Tetapi, tahun ini sepertinya dan (memang) telah benar-benar menjadi akhir bagi kita. Sekarang bukan Sarra Barrelies lagi yang menggambarkan, tapi Taylor Swift melalui Begin Again nya. I’ve been spending last eight months, thinking all love ever does is break, and burn and end .

Dan saya akan memulainya lagi tanpa dia. Karena saya percaya kita telah memulainya kembali, masing-masing di tempat yang berbeda. Kalau boleh meminjam lagunya Glenn Fredly, maka jejak langkah yang kau tinggal mendewasakan hatiku.

Belakangan ini, ada hikmah yang bisa saya ambil dari beberapa peristiwa yang menimpa teman-teman saya. Sebuah kehilangan.

Sebenarnya klise untuk sebuah ungkapan ‘kita akan tahu betapa bermaknanya suatu hal jika suatu hal itu telah hilang’ tapi ada jugakan yang kehilangan hal yang masih dianggapnya berharga. Beberapa teman syaa kehilangan gadgetnya dalam bebrapa waktu ini. Kehilangannya juga dalam waktu yang singkat, tapi tidak bersamaan dan juga di tempat yang berbeda. Dua teman itu juga nggak saling kenal. Yang saya ingin ceritakan adalah pesan moral di baliknya.

Kehilangan yang menimpa teman-teman saya membuat saya menjadi intropeksi diri, mungkinkah apa yang menimpa teman saya juga sebuah teguran untuk saya? Untuk peduli dengan orang di sekitar, untuk senantiasa menyisihkan rezeki meski sedikit bagi yang membutuhkan, untuk lebih santun dalam bersikap dan bertutur kata. Semuanya jadi pembelajaran bagi saya. Meski saya tahu yang namanya kehilangan itu ya…kehilangan. Seperti kita yang akan kehilangan tahun 2012 ini.

Ohiya, atmosfer yang saya jejaki satu lagi adalah syndrome malas yang menyertai saya di beberapa bulan terkhir ini. Rasanya seperti menemukan jati diri baru yang sesungguhnya nggak bagus kalau malas terus. Tapi, semoga semuanya berakhir, seperti 2012 yang akan segera berakhir.

Untuk semua kenangan, peristiwa, pembelajaran, dan mereka (orang tua, teman dan semua orang yang menyayangi serta menyayangi saya), terima kasih Ya Allah telah memberikannya kepadaku. Meski semuanya hanya titipan.

Selamat menjadi pribadi yang baru di 2013, readers

 

with Radini & Marisa


with Cemara & Rizky







2 comments:

Unknown said...

cie yg udh bisa naek motor,haha

Fitria Wardani said...

haha begitulah finally

© My Words My World 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis