March 23, 2012

'One Day No Lift' Peringati Hari Bumi

Kebanyakan orang sudah tidak asing dengan 21 April yang diperingati sebagai Hari Kartini. Namun, hanya segelintir orang yang yang mengetahui apa yang diperingati di satu bulan sebelumnya, yaitu tepatnya pada 21 Maret.

21 Maret selalu diperingati sebagai Hari Bumi. Salah satu ciri khasnya melalui Earth Hour, yaitu tidak menggunakan listrik dan energi dalam kurun waktu tertentu selama satu hari. Pada hari itulah, bumi dibiarkan bernafas setelah setiap harinya menelan berbagai gas buang yang mengandung jutaan zat berbahaya.

Selain menekan pelambatan proses global warming, Earth Hour juga menghemat listrik negara kita. Terbukti dengan pematian listrik dan energi selama 1 jam dalam Earth Hour 2011, negara menghemat listrik sebesar 170 Mw (Megawatt).

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang merupakan institusi pendidikan berwawasan global juga memberikan perhatiannya pada bumi dalam memperingati hari bumi yang jatuh pada Hari Rabu kemarin. Hal ini terbukti dengan dimatikannya lift serentak dari bagian pusat UIN.

Aktivitas mahasiswa di 10 fakultas yang berada dalam Kampus 1 tidak diperkenankan menggunakan lift pada hari bumi. Beberapa mahasiswa ada yang mengeluh, salah satunya Wahyudi. “Capek banget kalau liftnya mati”, ujar Mahasiswa Semester 2 Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi ini yang mengaku kelasnya berada di lantai puncak fakultas. Meski begitu, banyak mahasiswa yang menyambut positif dan setuju akan adanya Earth Hour ini. “Bumikan gak cuma tempat hidup kita. Tapi tempat kita lahir, hidup, belajar, tumbuh dan berkembang dan meninggal juga. Apalagi sekarang umurnya sudah tua. Apalah artinya 1 hari untuk hemat energi kalo selama ini bumi sudah ngabisin berkali lipat energinya buat kita. Plus bentuk syukur kita kepadaNya”, jelas Bonita, Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Earth Hour dilaksanakan selama 1 hari ini hanya diperingati dengan penonaktifan 8 jam bilik pengangkut mahasiswa yang mempermudah menuju lantai yang lebih tinggi. Sementara, untuk penggunaan energi dan listrik lainnya, seperti pemakaian infocus, air conditioner dan kipas angin masih terus berlangsung.

Untuk pemakaian infocus masih diperbolehkan menimbang banyaknya agenda presentasi kelompok serta dosen yang menjelaskan menggunakan infocus, tetapi ada juga dosen yang menerapkan Earth Hour ini dengan tidak memperbolehkan mahasiswanya menyalakan komputer di ruang laboraturium. Hal ini terjadi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sementara, penggunaan mesin pendingin ruangan masih dilakukan padahal pada kenyataannya manfaat mesin pendingin tidak dirasakan oleh semua mahasiswa dalam satu ruangan, seharusnya penggunaanya sebaiknya ikut dihentikan juga.

Peringatan Earth Hour 2012 ini bukanlah yang pertama kalinya, karena tahun sebelumnya UIN Jakarta juga ikut memperingati Hari Bumi. Sayang, tahun ini sosialisasinya dirasakan kurang karena masih banyak yang mengira bahwa lift mati tanpa penyebab khusus. Di FEB sendiri, pemberitahuan Earth Hour dilakukan pada H-1. Sementara di Fakultas Sains dan Teknologi (FST), pemberitahuan baru dilakukan pada hari H. Lain halnya lagi dengan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Kedokteran (FKIK) yang berada di kampus 2, justru tidak menjalankan Earth Hour.

Dinonaktifkannya lift sebagai peringatan Hari Bumi dikarenakan adanya alternatif pengganti, yaitu tangga. Penggunaan tangga untuk mencapai lantai yang diinginkan bisa menggantikan fungsi lift. Meski terasa letih, naik tangga memeberikan manfaat tersendiri si pelaku karena membuat tubuh sehat dengan pergerakan otot-otot kaki.

Naik tangga sebenarnya bisa berperan sebagi sarana olahraga bagi mahasiswa yang sudah tidak lagi mendapatkan mata kuliah olahraga. Selain itu, biaya dan energi yang dikeluarkan saat penggunaan lift sangatlah besar. Bahkan hanya untuk menekan tombol lift, telah menghabiskan Rp. 20.000.

Bumi yang memberikan tempat yang begitu nyaman, kini mungkin sudah berubah. Tetapi sadar atau tidak, perubahan itu diakibatkan oleh perbuatan manusia itu sendiri. Untuk itu, sebagai generasi inteleketual, peran kita sebagai mahasiswa bukan hanya pada Earth Hour, melainkan dalam keseharian kita. Baik di rumah, maupun di wilayah kampus.

Salah satu contohnya adalah pemakaian kipas angin ataupun AC (air conditioner). Seharusnya kita mulai sadar untuk mematikan alat-alat tersebut saat ingin meninggalkan kelas. Selain itu, banyak mahasiswa yang terkesan masih belum sadar akan pentingnya sebuah kebersihan. Hal ini bisa dilihat dengan dengan sampah sisa makanan yang tertinggal di lantai kelas ataupun di bawah kursi.

Meski keluarga besar UIN memperingati Earth Hour selama 1 hari penuh, tetapi tidak akan ada artinya jika hal-hal kecil yang merusak lingkungan dilakukan setiap hari. Maka dari itu, mulai dari hal kecil dan diri sendiri, mari kita peduli pada bumi.


0 comments:

© My Words My World 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis