March 19, 2012

Menulis


Menulis adalah hal paling dasar yang sebenarnya diidentikkan dengan alat tulis itu sendiri. Baik bolpoin, spidol, ataupun pensil. Dengan salah satu dari alat-alat di atas, kemudian digesekan ke kertas dan membentuk susunan alphabet, huruf kanji, hiragana, atau huruf hijaiyah sekalipun, maka jadilah sebuah tulisan.

Itu definisi lama nampaknya.

Sekarang, dengan membiarkan jemari menari di atas keyboard atau keypad atau bahkan sentuhan di layar gadget, sudah bisa dikatakan dengan menulis juga. Menulis status di jejaring sosial salah satunya.

Untuk saya sendiri, menulis punya banyak pengertian.

Menulis adalah melampiaskan emosi. Mencurahkannya dalam sebuah kertas putih tak berdosa. Menulis bisa begitu emosi dengan air mata yang membasahi kertas bagi saya. Melepaskan perasaan sakit yang biasanya tertahan di tenggorokan.

Ya, dengan pensil. Saya sering melakukannya saat emosi dan kesal yang begitu membunuh diri saya.

Menulis adalah mengajak otak kembali mengingat apa yang terjadi seharian juga dengan setiap detailnya. Membingkainya dalam buku harian dan tergelak, kagum, heran saat membacanya beberapa tahun kemudian.

Menulis adalah mengabadikan perasaan. Perasaan apa? Banyak. Salah satunya cinta. Aneh. Tapi harus saya akui, jatuh cinta membuat saya banyak menciptakan puisi. Jatuh cinta seperti media bagi saya untuk melatih dan memperindah tulisan saya.

Menulis adalah menyampaikan pikiran. Hal ini lebih sering lewat blog. Di kolom imo (in my opinion) tepatnya. Segala hal yang menjadi pemikiran saya sering saya sampaikan, khususnya dalam hal-hal kecil.

Menulis adalah melukiskan imajinasi saya. Mengisahkan sebuah cerita yang ‘Tuhannya’ adalah saya. Memindahkan kisah yang saya karang dalam pikiran melalui jemari indah yang menari di keyboard. Membuat fast fiction misalnya.

Menulis adalah merancang target. Membuar rentetan daftar apa saja yang harus saya capai, saat menuliskan resolusi di setiap tahun misalnya.

Menulis adalah membunuh waktu. Saat bosan, bingung dan kangen, saya sering menulis. Sekedar menulis nama seseorang.

Menulis adalah lukisan dari perasaan dan pemikiran.

Menulis punya banyak pengertian dan peran dalam kehidupan serta diri saya. Menulis seperti life balance saya, passion, juga mungkin moodbuster.

Lalu, sejak kapan saya menulis?

Sejak kecil. Saya masih ingat betul huruf pertama yang dapat saya tulis adalah B. tetapi saat itu, saya belum mengetahui kalau huruf tersebut adalah huruf B. saya justru menganggap bahwa saya dapat membuat jempol atau si ibu jari.

Menulis buku harian sudah mulai saya lakukan sejak kelas 4 SD. Ceritanya hanya singkat-singkat namun punya banyak kenangan. Rutinitas itu terhenti saat duduk di bangku sekolah Menengah Pertama di tahun pertama. Tetapi, di tahun ke-2, saya kembali rutin menulis buku harian hingga saat ini. Lalu kalau ditanya mau sampai kapan menulis buku harian, saya tidak bisa menjawab.karena saya tidak tahu jawabannya.

Menulis adalah saya

1 comments:

iswara said...

menulis itu teman. lewat tulisan segalanya mungkin. teman yang kadang terlelap dalam surealis dn menjadikannya abadi.

© My Words My World 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis