15.15 adalah waktunya pelajaran akuntansi berakhir, sekaligus memberikan tanda bahwa pelajaran hari ini, Senin telah berakhir.
Setelah berdoa dan bergegas mau pulang, tiba-tiba KM (Ketua Murid/Ketua Kelas) gue, si GWS (maaf nama disamarkan demi nama baik, keamanan, kesejahteraan serta kedamaian bersama) menghampiri gue dan memberikan selembar kertas yang nggak mulus dan nggak lecek juga, nggak wangi juga dan nggak beramplop juga.
Kertas itu cuma bertuliskan…weitsss bukan love letter tapi ya.
Gue bingung…sekilas kertas itu berisikan barisan kalimat penting yang bertintakan hitam. Awalnya gue kira itu adalah sebuah tugas dari guru atau segala hal yang berkaitan dengan TO, tetapi….
Bu An*a’s Said
Bimsalabim, siapa yang mau ke depan ini asuransi ya nak!
Siapa namanya? Pada saat terjadinya transaksi tahun berapa nak? Asuransi dibayar dimuka? Senilai? Ini kan 9 bulan nih, yakaan ? seratus dari mana?
Pokoknya 1 juta dua ratus paham nak? Ya asuransi dibayar dimuka. Kalo asuransi debet yang terjalani 900 masing-masing, sampai disini ada yang bertanya? Kok diem aja nak? Yakin nih? Kadang-kadang suka sa…salah. Kadang-kadang ibu galakin salah. Kaya yang terpakai, itukan yang paling gampanglah.
Kalian liat lagi, ada lagi pertanyaan nih? Ini bukan?
Walaikumsalam warahmatulahi wabarakatuh
Tulisan di atas tidak sedikitpun mengalami perubahan kecuali pemindahan dari tulisan tangan berantakan sang KM menjadi tulisan rapi dalam kompi.
Gue yang ngebaca tulisan itu bareng temen-temen gue ngakak parah.
Eitsss…kita bacanya dengan logat di Ibu An*a saat mengajar.
Suaranya yang lantang dan dapat memecah kesunyian dan vas bunga (lebay, ini boong)
Buat lo readers yang belum pernah diajar sama dia nggak akan bisa merasakan apa yang kami (yang diajar) rasakan saat membaca secarik kertas ini.
Maaf readers, lo belom bisa merasakan feelnya. Dan maaf gue belum bisa menciptakan feel yang kuat.
Beliau juga tidak pernah lupa mengatakan “Sayangku, cintaku, manisku”. Hiaks…benci banget gue dengernya
Kenapa? Karena gue pernah jadi korban atas magic wordnya beliau
Waktu itu, sekitar 2 atau 3 kali pertemuan pertama bersama dia di pelajaran akuntansi, dia memberi kesempatan bagi yang ingin bertanya.
Namun….krik…krik…krik…
Nggak ada suara, lalu dia (seperti mengancam) akan bertanya balik jika tidak ada yang bertanya, maka guepun bertanya.
Tentang apa gue lupa, dan jawabannya saudara-saudara..sungguh tidak enak didengar telinga gue nadanya sambil mengungkapkan magic word nya “Sayangku cintaku manisku”
Uhuk…suram sekali saat-saat itu. Saya menyesal telah bertanya.
Ok back to the paper.
Pesan saya bagi siapapun yang membaca, tolong diambil sisi positifnya ya.
Marilah kita melihat bahwa tindakan si KM adalah sebuah tindakan kreatif seorang murid yang jenuh dalam mendengarkan pelajaran namun tidak memilih untuk tidur ataupun bercanda dengan kawannya.
Marilah kita sadari bahwa tindakan si KM adalah pengaplikasian telinganya yang masih mendengar denagn baik apa yang dibicarakan oleh si guru, meski tidak berstruktur dalam pengaplikasian dalam secarik kertas itu.
Marilah kita petik hikmahnya, karena secarik kertas itu menghadirkan tawa di antar kita dan membuat pelajaran akuntansi menjadi kenangan terindah.
Aduh ngelantur gue, udah ah. Pokoknya tidak ada niat menyindir, menjelekkan, atau bahkan melukai perasaan seseorang.
Piss* eh Peace
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
bisa aja lo fith ngambil sisi positif dari tulisan si KM itu wkwk
Post a Comment