“Just Be Yourself”
Kalimat itu sungguh sudah tidak asing lagi bagi kita pastinya. Tetapi
saya baru menyadari kekuatan di balik sebuah kalimat sederhana itu. Jadi, saat
acara kelas tahunan, salah satu teman saya sempat memberi pesan kepada teman
lain. Isinya “Just be yourself, aja!”. Begitu pesannya. Singkat, cliché dan nggak kreatif alias pasaran.
Setidaknya itu penilaian saya saat itu.
Tetapi, beberapa hari lalu saya menguliti isi dari kalimat sederhana itu.
Kalimat yang berpesan agar kita cukup menjadi diri kita sendiri, apa adanya dan
tidak dibuat dibuat, tidak harus mengikuti siapapun dan tidak perlu jadi orang
lain. Cukup menjadi diri kita sendiri.
Kalimat itu terasa benar adanya mengingat kita seorang manusia yang
selalu berinteraksi dengan orang lain. Manusia yang melakukan mobilisasi ke
lingkungan baru yang berbeda-beda, yang akan menemukan pribadi-pribadi baru
yang tidak semuanya menjadi teman baik. Tidak semuanya memberi kenyamanan bagi
kita atau sebaliknya.
Lalu, di saat kamu masuk di lingkungan baru, bertemu dengan pribadi baru,
lalu bertemu lagi dengan lingkungan lain yang berisi pribadi lain, maka
dimanakah posisi kamu ? Tentu saja kita butuh adaptasi, melakukan penyesuaian
ini itu dan pandai menempatkan diri. Tapi terkadang sadarkah kita jika mungkin
saja ada yang kita sembunyikan dari diri kita yang sesungguhnya demi dapat
diterima di lingkungan baru. Demi dapat menjadi bagain dari lingkungan itu.
Jika demikian, maka kita telah melupakan ‘just
be yourself’ itu dong ya ?
Lalu di situlah saya baru menyadari kalau just be yourself itu merupakan pesan yang berat. Kadang kita lupa
dan tidak sadar kalau kita secara tidak sadar telah memaksakan menjadi telah
melakukan wnidow dressing untu dapat
diterima ataupun mendapat pengakuan. Dan parahnya, demi window dressing itu kita telah menyembunyikan siapa sesungguhnya
kita dari orang lain. Kita seperti menggunakan topeng entah untuk apa.
Jadi, benarkah kita telah menjadi diri sendiri ?
Jawabannya hanya kita yang tahu.
Semoga pesan ini sampai. Terima kasih atas perhatiannya.
0 comments:
Post a Comment