Pernah dengar kebijakan dalam sebuah kantor yang melarang karyawannya
memiliki hubungan special satu sama lain? Maka, film Thailand yang disutradarai
oleh Mez Tharatorn ini mengangkat cerita bertemakan demikian.
Love at the first sight Jib dan Sua di dalam lift |
Jib (Preechaya Pongthananikorn) yang merupakan seorang manajer departeman
ATM pada bank JNBC sudah tidak tahan memecati setiap karyawan yang ketahuan
memiliki hubungan special dengan rekan karyawan lainnya di kantor tersebut.
Sementara dia sendiri menjalin hubungan dengan Sua (Chantavit Danasevi),
karyawan yang juga bekerja dengan Jib di kantor yang sama.
2 karyawan yang siap dipecat oleh Jib |
Sua memutuskan untuk sesegera melaksanakan pernikahan mereka pada 31
Oktober 2011 yang bertepatan dengan Halooween. Tetapi, keduanya tidak ada yang
berniat untuk mengundurkan diri selepas menikah nanti. Mereka sama-sama egois
ingin tetap bekerja di perusahaan tersebut. Padahal sudah jelas dalam peraturan
perusahaan bahwa setiap karyawan dilarang memiliki hubungan khusus dengan
sesama karyawan.
Masalah timbul bersamaan dengan mesin ATM di Chunbori yang mengeluarkan
uang tambahan setiap kali nasabah melakukan penarikan yang diakibatkan oleh
kesalahan pada pengaturan software. Hal ini mengakibatkan kerugian yang
diderita Bank sebesar 130.000 Baht. Sebagai Manajer Departemen ATM, Jib dituntut
mengembalikan kerugian tersebut dalam waktu 7 hari atau bonusnya selama bekerja
10 tahun tidak akan dibayar.
Sua menawarkan diri untuk membantu dengan syarat jika ia berhasil
mengembalikan uang tersebut dalam waktu yang ditentukan, maka Jib harus
mengundurkan diri dari perusahaan tersebut. Tetapi, jika Sua gagal, maka Sua
lah yang akan mengundurkan diri dari perusahaan tersebut. Perjanjian itu mereka
sepakati berdua saat makan bersama. Dan kocaknya mereka makan dengan duduk dan
bicara saling membelakangi karena khawatir tertangkap basah kalau mereka
memiliki hunbungan special.
dinner ala Sua dan Jib (saling membelakangi) |
Sua berangkat ke Chunbori untuk mulai melakukan investigasi. Mencari
siapa saja nasabah yang melakukan penarikan pada saat itu dan meminta kembali uang tersebut. Tetapi,
tentu saja tidak mudah karena ada sekitar 800 nasabah yang melakukan penarikan
di hari kerusakan ATM itu. Tetapi, demi menikahi Jib dan membuatnya
mengundurkan diri dari perusahaan, maka si cowok berparas tampan ini rela
melakukan segala cara.
Secara tidak sengaja, Sua—yang ingin membuat duplikat kunci
mobilnya—telah bertemu dengan nasabah yang mendapat uang tambahan dari
penarikan tersebut, yaitu Ped (supir angkot). Tetapi, Sua belum menyadarinya
dan apesnya justru ditinggalkan di tengah jalan. Iapun menemukan rumah besar
dan menginap di dalam gudang yang ternyata merupakan kandang buaya seorang
kakek tua. Beruntungnya Sua selamat. Sua memutar otak untuk menemukan cara agar
dapat secepatnya menemukan nasabah yang mau mengaku telah mendapatkan uang
tambahan dari ATM error itu. Akhirnya dia menyamar sebagai polisi gadungan
bermodalkan seragam dan borgol, serta wajah tampan yang memikat (hehe).
Jib dengan penyamarannya sebagai polisi bersama Ped dan Peud |
Sementara itu, Jib tidak tinggal diam. Dia diam-diam menginap di salah
satu Hotel di Chunbori untuk menemukan nasabah yang melakukan penarikan di saat
kejadian. Alasannya? Tentu saja karena Jib tidak ingin mengundurkan diri
dari perusahaan, melihat karirnya yang
juga telah mapan, saya rasa saya juga akan pikir-pikir kalau jadi Jib. Haha
Jib bergerak lebih cepat karena telah menemukan keanehan pada penarikan
yang dilakukan oleh seorang pemilik Laundry. Tetapi, si pemilik Laundry—yang
memiliki anak gadis bernama Gob—tidak mau mengakui kalau ia mendapatkan uang
tambahan tersebut. Sua yang mengetahui keberadaan Jib di Chunbori membuntutinya
dan memanfaatkan Gob agar si pemlik Laundy itu mau mengembalikan uang tersebut.
Tetapi, tentu saja tidak berhasil karena uangnya telah digunakan untuk membeli
3 mesin cuci baru.
Untuk menghalangi gerak Jib dalam melakukan investigasi, maka Sua
mencopoti semua ban mobil Jib dan memberikan notes yang berisi “Jib, sebaiknya
habiskan waktumu untuk mempersiapkan diri menjadi istriku…Sua.” Dengan kesal,
Jib meremas notes terebut dan membuangnya begitu saja ke jok belakang mobilnya.
Dengan kerja keras dan ambisi mereka yang saling berlomba untuk
mengembalikan uang Bank, akhirnya mereka dapat menemukan siapa saja
orang-orang tersebut. Dan orang-orang tersebut saling memiliki keterkaitan satu
sama lain. Uang itu tidak mungki dapat mereka kembalikan karena telah habis
digunakan. Ada yang menggunakannya sebagia uang muka membeli sepeda motor, ada
yang menggunakan untuk membeli mesin cuci, memasang gigi emas, dan bahkan ada
yang menggunakannnya untuk membeli
seekor buaya.
Para nasabah yang menerima uang tamabhan dari ATM error |
Melihat hal tersebut, maka Jib dengan rendah hati akan mencoba
membicarakannya dengan Direktur Departemen ATM dengan memberikan rekman suara
pengakuan kesalahan mereka. Tetapi hal ini justru diartikan lain, dan para
warga tersebut tetap diminta untuk mengembalikan uang Bank atau mereka akan
dijebloskan ke penjara.
Karena tidak tega, maka Sua memberikan 130.000 Baht kepada kantor, yang
sebenarnya uang itu merupakan uang pernikahannya dengan Jib. Mengetahui hal
itu, Jib marah besar dan mereka bertengkar hebat yang berujung pada putus.
Akhirnya mereka tidak lagi beretegur sapa meski sering bertemu.
Notes yang dillempar Jib ke jok belakangnya ditemukan oleh Yo—anak
Direktur Departemen ATM yang sedang magang dan naksir sama Jib. Notes itulah
yang membongkar hubungan mereka berdua selama ini, meski sebenranya mereka
berdua telah putus, maka tanpa sepengetahuan Sua, Jib memilih mengundurkan
diri.
Haloween datang dan pesta pernikahan tidak jadi digelar, padahal setumpuk
undangan seharusnya sudah siap disebar. Tetapi apadaya, Jib dan Sua pun tidak
pernah lagi bertemu. Hingga mereka
bertemu di perayaan Haloween yang diadakan di Hotel yang tadinya menjadi tempat
pelaksanaan pernikahan mereka.
Di situlah, Sua melamar Jib (kembali) dengan cara yang menurut saya cukup
unik. Dengan bermain gunting batu kertas. Jika Sua menang dari Jib, maka Jib
boleh menolak lamaran dari Sua. Sementara jika Sua kalah dari Jib, maka Jib
harus menerima lamaran dari Sua.
Sungguh berkebalikan dari pada umumnya, bukan? Itu karena kata Sua kepada
Jib sebagai berikut, “Kamulah
satu-satunya wanita dalam hidupku, yang membuatku mau untuk kalah.”
Proses melamar dengan gunting batu kertas |
Dan saya rasa tidak banyak lelaki yang mau mengakui kekalahannya dan
mencoba mengalah dari pasangannya, seperti Sua yang mengalah pada Jib. Pada
seorang cewek egois, perfeksionis dan berambisi seperti Jib. Melihat mereka
yang sama-sama berjuang keras memecahkan kasus ATM error ini sebenarnya sangat
unik, karena mereka berjuang untuk tidak mengundurkan diri dari perusahaan,
tetapi juga berjuang demi mewujudkan pernikahan mereka nantinya.
Film bergenre komedi romantic ini lebih banyak membuat saya tertawa
daripada melihat adegan romantic. Diantaranya adalah bagaimana seekor buaya
yang tertembak dilarikan ke RS umum dan membuat seisi RS (termasuk Dokter dan
Perawat) lari tunggang langgang. Juga percakapan antara Sua dan anak kecil saat
ingin membeli pistol mainan. Proses tangkap menangkap hati yang cukup
berelbihan anatar Gob dan Peud yang kemudian diperagakan oleh Sua dan Jib di
akhir cukup lucu.
Sua, Jib dan beberapa warga Chunbori yang mengantar buaya terkena luka tembak ke RS |
Juga ada akal bulus Sua yang menutup pintu kamar mandi dengan lemari,
sehingga Jib tidak bisa keluar dari kamar mandi. Yang menjijikkan adalah saat
Ped dijejali sekarung kodok agar ia mengaku. Lalu, saat Sua meminum segelas air
yang di dalamnya terdapat seperangkat gigi palsu seorang kakek.
Manajer JNBC Chunbori yang menjejalkan kodok pada Ped agar mau mengaku |
Sebenarnya yang sulit diterima dalam logika saya adalah mengapa Sua dan
Jib sama-sama memilih masuk ke dalam gudang—yang ternyata kandang buaya.
Padahal ada rumah yang besar yang berdiri di dekat situ, tetapi kenapa justru
kandang buaya yang mereka tuju. Dunno why.
Tetapi, sungguh ya film ini lucu dan menghibur. Apalagi kalau bukan
wajahnya Sua yang menyegarkan sepanjang film
Selain itu, yang saya kagumi adalah adanya meja ping pong di kantor
tersebut, diamana karyawan boleh memainkannya. Saya tidak tahu persis apakah
adegan bermain pingpong antara Sua dan teman kantornya itu dilakukan saat jam
kantor atau ketika jam kantor telah berakhir, yang jelas mereka masih
menggunakan seragam kantor dengan rapi.
Itu menunjukkan bahwa perusahaan di Thailand memerhatikan dan memenuhi
kebutuhan rohani karyawan (dalam hal ini adalah hiburan) dengan baik, bukan
begitu readers ?
0 comments:
Post a Comment