Tak ada pesan dari kamu hingga
satu jam lagi hari ini akan berakhir. Aku menungu pesanmu lewat ponselku. Apa
saja. Salah kirim sekalipun, asal itu dari kamu. Satu jam lagi, waktu akan
mengantarkan hari ini berlalu. Kamu lupa? Aku harap bukan. Aku juga baru
mengingatnya satu jam lalu. Saat melirik kalender meja. Hari ini hari jadi kita
yang ke-3..kamu tahu itu. Pasti. Tahun, bukan bulan. Meski putus nyambung, aku
tahu kamu tidak akan lupa dengan hari ini.
Lupa. Kamu lupa. 15 menit lagi,
waktu akan membakar hari ini tanpa arti. Aku sudah lama tidak menyayangimu lagi
seperti dahulu. Tetapi aku ingin menjadikanmu yang terakhir.
***
Kamu egois. Kenapa harus aku yang
selalu mengganggumu terlebih dahulu? Mengirim pesan yang baru akan kamu balas 1
jam kemudian. Kamu yang pertama dan ingin selalu kujadikan yang pertama, tetapi
tak bisa. Tak pernah bisa, karena kamu adalah kamu. Karema aku ragu dengan
kamu.
Aku tak peduli dengan kuantitas.
Biar saja terbakar hari ini tanpa arti. Nyatanya, hubungan kita memang tanpa
arti. Orang berkoar hubungan kita abnormal. Tapi, kamu dan aku seolah tenggelam
dalam cinta. Padahal sama-sama tak tahu bagaimana cara mengakhirinya.
Tak ada yang terobati dalam peluk
ini
Yang ada kata tanya yang
menyelimuti hati
Tak ada yang bahagia dalam status
yang membungkus
Tak ada arti dan peran, aku atau
kamu
Aku mau sudah
Mau enyah
Mau lupa
Mau jalan masing-masing
Karena kita tak saling beriring
0 comments:
Post a Comment