To be Happy in Comunitty of Accounting adalah acara ta’aruf mahasiswa akuntansi UIN Jakarta. Tahun ini acaranya diadakan pada 10-11 Desember 2011 di Buperta, setelah diundur dari tanggal 19-20 November 2011.
Pengunduran acara ini adalah sebuah kesempatan buat gue untuk ikutan, karena kalau acaranya emang seperti jadwal awal, gue pasti nggak ikutan karena benturan sama Graduation Move Maker Project. Allhamdulillah acaranya diundur, jadi gue bisa ikutan.
Oke gue mau ngeshare tentang Think Acct 2011, buat teman-teman akuntansi UIN yang nggak ikutan jangan envy ya sama cerita gue *pdmodeon
Gue ngebet banget pengen ikutan acara ini, alasannnya simple : Networking. Gue Cuma pengen kenal dengan kakak seniornya supaya bisa lebih dikenalkan dan bisa sharing ini itu tentang perkuliahan. Tapi sayang, di kelas gue nggak banyak yang ikut. Apalagi mengajak makhluk-makhluk ceweknya, duuh susah deh. Bahkan ngajak Ilfi dan Sella aja susah banget, tapi allhamdulillah kita AKU KECE (Akuntansi Kelas C) ada 8 orang yang ikutan.
Ada Wahyu Heldera, gue, Sella, Ilfi, dan F4 (Oji, Pandi, Hadi, dan Ical) .
Kita berangkat Sabtu, 10 Desember 2011 dengan 2 bus. Total pesertanya (maba) cuma ada 26 orang dari 3 kelas.
Kita dibagi menjadi 5 kelompok. Gue kelompok 3 bareng Wahyu. Setelah sampai di Buperta Cibubur, kita diberi waktu untuk istirahat sekitar 1 jam.
Kesempatan itu gue, sela dan ilfi pake untuk melihat danau yang emang menarik perhatian. Saat kita kesana, ternyata udah ada cowok-cowok maba dari berbagai kelas.
Kamera ponsel Sella yang dinilai paling berkualitas menjadi media untuk mengabadikan sejuknya danau itu beserta kita, ditambah juga kameranya Wahyu H
bahkan ada yang ngegalau di pinggir danau
yang ini gelap, tapi keren. asli gue suka
Setelah puas foto-foto kita berkeliling ke samping danau ber-3. menemukan kodok-kodokan dan bebek-bebekan. Mereka adalah perahu air yang berbentuk kodok dan bebek. Selain itu kita juga melihat tangga yang begitu tinggi yang dugaan sementara adalah arena flying fox. Sella langsung ketar ketir dan pasang jurus terjitu kalau dia nggak mau naik flying fox. Gue ? Pengen banget tapiii flying foxnya di atasa danau. Terus kalu tiba-tiba gue nyemplung ke danau, guekan nggak bisa berenang. Hiks
Gue galau.
Kita balik ke dekat wisma tapi nggak masuk wisma. Honestly gue penasaran dengan bagian dalam Buperta itu sendiri. Kita berjalan menyusuri jalan yang belum terlalu ke dalam dengan tujuan bisa ketemu sutradara untuk diajak shooting film-film Indosiar. #ngareeep
Karena film-film itukan bersetting di Buperta Cibubur biasanya. Gue penasaran dengan bagian yang lebih dalam di Buperta tapi gue juga nggak berani untuk menelusurinya. Sementara Sella, ngajak semakin ke dalam dan berfoto. Gue Cuma ngeliatain dan berdoa semoga difotonya Sella gak ada penampakan yang muncul, karena hari itu udah lumayan sore. Allhamdulillah nggak ada apapun. Nih hasilnya
Setelah shalat Ashar, kita dikumpulkan per kelompok dengan mentor masing masing. Mentor kelompok gue adalah kak Indah S. dan Kak Saefuddin.
Kita diminta mempersiapkan yel dan kreasi seni.
Kreasi seni yang kita tampilkan buat gue standar, yaitu nyanyi bareng-bareng. Tapi lagu ‘Inikah Cinta?’ sukses mengajak orang-orang bernyanyi bersama.
Kreasi seni yang nggak kalah unik datang dari kakak-kakak yang menamai dirinya Kadal Bintit. Mereka ber-7 atau 8 ya (maaf saya lupa). Intinya mereka seperti boyband datang dengan gaya andalan mereka, yaitu membawakan chicken dance.
Aksi chicken dance mereka sukses mengocok perut kami semua yang hadir.
Kreasi seni itu ditutup jam 10 malam. Kita diperbolehkan tidur dan dipaksa bangun jam 1 dinihari. Kita shalat tahajud berjemaah, lalu diberikan motivasi yang begitu menambah ilmu dan menginspirasi.
Yang paling berkesan itu adalah “Capek itu ada saat kita melakukan suatu aktivitas yang tidak kita sukai”, dan gue sungguh mengiyakan ungkapan ini.
Setelah motivasi dan muhasaabah yang tidak membuat gue menangis, kita bersiap jerit malam. Sebelumnya semua mata peserta ditutup dan berpegangan pada pundak teman kelompoknya yang berada di depannya. Lalu perkelompok digiring menuju pos-pos yang sudah ditentukan.
Pos pertama yang kelompok kami kunjungi adalah pos pengetahuan agama. Di sini, setiap kelompok dipecah kemabali. Gue bersama Rika.
Suara kakak senior perempuan yang sangat gue kenal menyambut kami “selamat datang di Pos Pengetahuan Agama”. Gue yang sungguh masih bingung dan kikuk, belum mengerti rule gamenya, bukannya memberi salam, gue justru mengikuti kalimat yang diucapkan kakak itu. Oke betapa bodohnya saya, seharusnyakan mengucapkan “Assalamualaikum”.
Di pos itu ada pelajaran berkesan, sebuah pesan buat gue.
“Di UIN ini, kamu nggak cuma belajar akademis dan non-akademis, tapi kamu juga belajar agama. Kalau akademis yang main otak, non-akademis yang main fisik, tapi kalau agama yang main adalah hati”.
Next, pos selanjutnya yang kelompok gue kunjungi adalah pos leadership. Nah sekarang gue bareng wahyu diinterogasi—seorang kakak yang sekali lagi gue sangat kenal suaranya—mengenai kepemimpinan.
Selanjutnya, pos pertahanan mental. Honestly, di pos ini rasanya gue pengen tidur aja. Kenapa?
Pertama, gue ditarik dengan sangat kencang lalu didiamkan begitu aja, nggak ada yang menanyai gue sampai sekitar 7 menit (mungkin). Lalu, datanglah kakak perempuan yang gue nggak tahu siapa dia. Menginterogasi kurang dari 5 menit. Terus gue ditinggal lagi. Lamaaaa banget, dan kemudian dikembalikan ke kelompok semula.
Pos selanjutnya, mengenal diri sendiri. Kita diminta mengungkapkan kelebihan dan kekurangan diri kita. Allhamdulillah di sini, rasanya kaya dikasih minum air zam-zam setelah lari-lari dikejar harimau ganas.
Pos terakhir yang kelompok gue kunjungi adalah pos wawasan dan pengetahuan. Di pos ini, gue santai aja ngejawabnya karena allhamdulillah gue bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Tapi endingnya nggak banget, gue disuruh balik ke kelompok gue sendiri…dengan mata tertutup….ditemani malam gelap gulita. JLEB !
Enggak deh, gue dianterin balik ke kelompok gue lagi. Hehe
Setelah shalat subuh, kita dibolehkan istirahat. Siapapun pasti berniat tidur, apalagi gue yang begitu mencintai aktivitas itu. Tetapi, Sweet Disposition milik Temper Trap justru membuat gue bernyanti dalam hati dan susah buat tidur. Tapi gue tidur kok, sebentar.
Sebelum outbound dimulai, Sella ngajak gue dan Ilfi buat rekam jejak.
Awalnya gue nggak ngerti, tapi akhirnya gue tahu maksudnya. Menelusuri jalanan dan menelaah untuk mengetahui kita dibawa kemana semalaman saat jerit malam. Seketika gue langsung sadar dan menyesal, harusnya saat jerit malam, gue bawa roti ya, terus gue sebar-sebar deh tuh roti untuk meninggalkan jejak. *Hansel&Gretel banget.
Give up ! kita nggak tahu dibawa kemana semalam. Kia memilih ikutan senam dan chicken dance ala boy band semalem itu.
Setelah itu, baru deh outbound dimulai.
Game Map kelompok gue adalah danau, flying fox, makan kerupuk, tiarap dan futsal.
Kalau kita berhasil menuntaskan game dengan baik sesuai perintah, kita berhak dapet bendera, yang nantinya dengan jumlah bendera terbanyak berhak menjadi kelompok terbaik.
Game pertama diawali dengan perjuangan yang cukup menguras tenaga. Maen bebek-bebek an air. Tapi menurut gue lebih cocok disebut kodok air. Naiknya berpasang-pasangan dengan lawan jenis yang berbeda dengan tujuan supaya yang cewek bisa dilindungi yang cowok.
Setelah main kodok-kodok an air, rasanya pengen ganti kaki. But its impossible, isn’it?
Next, flying fox. Butuh pengorbanan yang luar biasa untuk hasil yang luar biasa. Gue rasa ini analogi yang tepat buat game ini.
Kenapa ? karena kita harus memanjat tangga setinggi 25 m untuk kemudian meluncur di atas tali yang cukup panjang dimana di bawahnya terdapat danau.
Anyway, mau tahu komentar Sella setelah naik flying fox? (yap dia naik akhirnya). Dia bilang : “ternyata rasanya flat” (dengan gaya datar)
Setelah selsai di flying fox, kita menuju game makan kerupuk. Kerupuknya diikatkan pada ranting kayu yang dipegangi oleh teman di depannya. Yang disayangkan, gue nggak tahu rule game ini dari awal, coba kalau gue tahu pasti gue akan memilih untuk berdiri paling depan. Berperan memegang ranting kayu yang diikatkan kerupuk lalu mengarahkannya ke belakang, tanpa perlu ikutan makan kerupuk.
Nampaknya gue jadi peserta terakhir yang selesai makan kerupuk di kelompok gue. Dengan sangat tragis, gue hampir memakan tali rapiah yang mengikat si kerupuk itu.
Selanjutnya, game tiarap, yang seketika berubah nama menjadi game telentang. Jangan tanya gamenya gimana ? Karena gue mengalami accident yang seketika menghancurkan mood gue.
Last game. Gue nggak tahu apa nama game ini. Permainannya dengan bola, yaitu dengan menjepit bola (nggak boleh jatuh) dan mengantarkannnya ke lawan. Kalau kita menjatuhkan bola itu, kita dapet hadiah make up gratis air belewah dari kak Fadhil. Dan gue kena. Game ini lumayan sulit.
Kelompok gue nampaknya menjadi kelompok pertama yang menyelesaikan game map nya. Setelah membersihkan diri dari kotoran serta beristirahat dimulailah pemilihan Ketua Forkat.
Hamdan dari kelas A terpilih jadi ketuanya. Kelompok terbaik diraih kelompok 1, kelompoknya Sella. Sementara peserta terbaik adalah Ical. Cieee Ical congratss ya !!
Acara ditutup dengan foto bersama dan bergegas pulang. Semuanya berlomba mengemas barang dengan gluduk yang menyamba-nyambar. Buperta nampak sangat gelap meski baru pukul 15.00 tapi tetap aja sesi foto-foto tidak terlewatkan.
Sepanjang perjalanan pulang, hujan deras mengguyur ditemani kilat. Allhamdulillah kita sampai dengan selamat.
Setelah Think Acct 2011 emang bener kita jadi akrab. Buktinya kita ber-8 langsung jadian tanggal 13 bulan 12 tahun 2011. Jadian sebagai sahabat . Keep sepirit 13 12 11 !
Think Acct 2011 : Think, before you acct
Sumber Foto : Sella dan Wahyu Heldera
1 comments:
makasih fit, sangat mengesankan postingan lo. apalagi endingnya XD :D :)
Post a Comment