Gue pernah baca tweet itu di twitter temen gue kalo nggak salah, bunyinya “Twittermu, Harimaumu”
Artinya (menuruit gue) : Apa yang lo ungkapkan lewat situs jejaring sosial ini(twitter) bisa aja jadi malapetaka kalau lo nggak hatu-hati. Dan kayanya gue menglaminya, bukan petaka juga sih… tapi mantan gue bisa dibilang nyaris marah atau nggak suka atas curhatan gue di twitter.
Tweet yang gue post hari Minggu di saat buka album perpisahan di Jogja zaman SMP di kompi gue, gue menemukan sebuah wajah yang sudah lama nggak gue temui, sebuah wajah yang gue sukai selama 3 tahun. Wajah gebetan gue. Hahaaa
Lalu gue post tweet “Inget ia”… terus…. “asli ngerasa kangen banget sama ia tiba-tiba”….ada lagi “when I look your photos, I remember you”
Dasar gue yang bego atau mantan gue yang jitu menebak kalo ia yang gue maksud adalah gebetan gue pas SMP (namanya nggak mungkin gue sebut di sini) . and then, mantan gue itu nanya dan gue nggak nyangka kalo dia nggak suka sama tweet gue itu,
Bahkan rencana pulang bareng kita gagal gara-gara kayanya dia kesel sama gue yang mengira kalau gue masih suka sama gebetan gue itu, padahal gue cuma inget sebntar dan lupa dan udah nggak suka lagi.
Nggak nyangka tweet gue berbuah begini, nyaris aja gue berantem sama dia, karena dia sms gue buat nanyain hal itu di saat gue ngersa capek banget dan bawaannya pengen marah-marah.
Foiuhhhhhh, sudahlah, sebaiknya ini dijadikan pelajaran bagi gue saja dan readers buat berhati-hati dalam mengekspresikan segala hal.
May 12, 2010
Tragedy of Rainy
Hari ke-10 di bulan Mei kayanya hari sial gue deh. Pasalnya, mulai dari mentari menyambut gue untuk bergegas ke sekolah sampai balik lagi ke rumah untuk belajar lagi kesialan itu menyelimuti gue.
Mulai dari pagi, perut gue seakan nggak bisa diajak kompromi, GILA MULESS ABISS, padahal gue udah sempet ke belakang pas sebelum ke sekolah.
Di sekolah…masih MULESS dan beruntungnya gak berlangsung lama karena itu penyakit mules gue menghilang entah kemana. Eitsss.. tapi kesialan gue belum berakhir (kan baru mulai)
Di saat gue lagi berpikir keras menjawab 20 soal pilihan ganda ulangan bahasa inggris (allhamdulillah lumayan bisa) ternyata teman-teman se-tim buat lomba Undang-Undang yang lagi kumpul di perpus sedang meneriaki gue alias mengusulkan gue untuk menjadi salah 1 speaker (juru bicara) di Lomba Cerdas Cermat Undang-Undang Sabtu nanti.
Ohhh… gue nggak tau harus memaknai ini apa, sebenarnya bukan sebuah kesialan tapi kebanggan karena teman-teman gue justru memercayai gue but.. tetep aja gue beresi keras kepada si guru pembimbing supaya gue digantikan dengan yang lainnya dengan alasan “saya itu orangnya demam panggung pak, ganti aja ya pak sama yang lainnya, nanti saya takut nge-blank pak”. Ini alasan yang sangat jujur, kebohongannya 0 %, tapi dengan santai si guru pembimbing itu menjawab “nggak ada panggung kok. Lagipula pemilihannya sudah demokratis”.
Ok, dengan dukungan teman-teman gue yang lain, guepun menerimanya. Mengikhlaskan diri gue menjadi juru bicara.
Senin itu gue nggak bawa payung, tetapi tetap aja nekat melawan gelapnya langit (yang menandakan udah mau ujan) untuk bergegas pulang (mau nonton My Fair Lady).
Seperti biasa, karena senin itu gue naik angkot, jadi gue turun di Parakan (bareng Glady), sialnya tuh tukang angkot menurunkan gue dan Glady di seberang sehingga untuk melanjutkan naik angkot berikutnya gue mesti nyebrang (mana ujan gede).
Akhirnya gue dan Glady meneduh di toko helm bersama anak SMAN lain yang juga lagi neduh di situ, ada 3 cewek yang SEMUANYA nyebelin. Mereka ngeliatin gue yang turun angkot lari-lari karena kebasahan dengan tatapan yang menurut gue nggak ‘ngenakin.
Sekitar 30 menitan gue bersama Glady nunggu di tempat itu bersama 3 CEWEK NYEBELIN itu,
What could you do in the rain? Just waiting and watching what happened in front of you.
Karena gue di pinggir jalan, jadi yang gue liat di depan gue adalah kendaraan yang berseliweran, mulai dari angkot, motor, mobil, trux, minbus, taxi.
Hingga tragedy of rainy ini dimulai… ada sebuah angkot kosong yang tiba-tiba mogok di tengah jalan. Posisi angkot itu menyilang dan menghalangi kendraan lain yang mau lewat. Dalam hujan yang mengguyur begitu dears itu, si tukang angkot itu mencoba keluar dari angkot dan mendorong angkotnya, tapi nggak berhasil, entah karena hujan atau memang nggak mungkin mendorong angkot sendirian. Gue nggak tau, yang jelas angkot itu nggak bisa berpindah, tetap eksis di tengah jalan.
Anehnya nggak ada seorangpun yang mengulurkan tangan buat membantunya, padahal nggak jauh dari situ gue yakin ada tukang ojek karena memang ada pangkalan ojek.
Berkisar 15 menit angkot itu tetap di tengah jalan, parahnya lagi ada seorang ibu dengan seorang bayinya yang justru naik ke anagkot itu (aduh si ibu nambahin beban).
Si tukang angkot itu masih tetap mencoba buat mendorong angkotnya tapi hasilnya NIHIL, nggak bergeser sedikitpun. Nggak ada yang menolong.
Glady, temen gue yang kakinya lagi sakit mengajak gue untuk iktu membantu mendorong angkot itu, begitu juga 3 CEWEK NYEBELIN itu, tapi gue masih maju mundur buat menolong si tukang angkot itu, maslahnya tenaga gue kayanya nggak akan seberapa untuk mendorong tuh angkot, lagipula hujan begitu deras ditemani sambaran petir yang tak bersahabat.
Gue terdengar egois, nggak punya hati, perasaan atau sedikitpun rasa iba. Jahat banget ya gue.
Tetapi untunglah, ada 2 orang lelaki yang menolong mendorong angkot itu ke pinggir, yang lebih memprihatinkan lagi, salah 1 orang yang menolong itu rupanya hanyalah orang yang kebetulan lewat dan sengaja memberhentikan motornya untuk menolong mendorong angkot itu. Benar-benar berhati malaikat. Nggak kaya gue.
Nggak lama hujan agak mereda, gue dan Glady naik angkot selanjutnya buat pulang,
Yahh kesialan gue, keujanan basah kuyup dan saat mau belajar bahasa inggris untuk mengadapi ulangan yang kedua, kertas materinya ketinggalan di kelas.
Ohh sialnya gue…
Mulai dari pagi, perut gue seakan nggak bisa diajak kompromi, GILA MULESS ABISS, padahal gue udah sempet ke belakang pas sebelum ke sekolah.
Di sekolah…masih MULESS dan beruntungnya gak berlangsung lama karena itu penyakit mules gue menghilang entah kemana. Eitsss.. tapi kesialan gue belum berakhir (kan baru mulai)
Di saat gue lagi berpikir keras menjawab 20 soal pilihan ganda ulangan bahasa inggris (allhamdulillah lumayan bisa) ternyata teman-teman se-tim buat lomba Undang-Undang yang lagi kumpul di perpus sedang meneriaki gue alias mengusulkan gue untuk menjadi salah 1 speaker (juru bicara) di Lomba Cerdas Cermat Undang-Undang Sabtu nanti.
Ohhh… gue nggak tau harus memaknai ini apa, sebenarnya bukan sebuah kesialan tapi kebanggan karena teman-teman gue justru memercayai gue but.. tetep aja gue beresi keras kepada si guru pembimbing supaya gue digantikan dengan yang lainnya dengan alasan “saya itu orangnya demam panggung pak, ganti aja ya pak sama yang lainnya, nanti saya takut nge-blank pak”. Ini alasan yang sangat jujur, kebohongannya 0 %, tapi dengan santai si guru pembimbing itu menjawab “nggak ada panggung kok. Lagipula pemilihannya sudah demokratis”.
Ok, dengan dukungan teman-teman gue yang lain, guepun menerimanya. Mengikhlaskan diri gue menjadi juru bicara.
Senin itu gue nggak bawa payung, tetapi tetap aja nekat melawan gelapnya langit (yang menandakan udah mau ujan) untuk bergegas pulang (mau nonton My Fair Lady).
Seperti biasa, karena senin itu gue naik angkot, jadi gue turun di Parakan (bareng Glady), sialnya tuh tukang angkot menurunkan gue dan Glady di seberang sehingga untuk melanjutkan naik angkot berikutnya gue mesti nyebrang (mana ujan gede).
Akhirnya gue dan Glady meneduh di toko helm bersama anak SMAN lain yang juga lagi neduh di situ, ada 3 cewek yang SEMUANYA nyebelin. Mereka ngeliatin gue yang turun angkot lari-lari karena kebasahan dengan tatapan yang menurut gue nggak ‘ngenakin.
Sekitar 30 menitan gue bersama Glady nunggu di tempat itu bersama 3 CEWEK NYEBELIN itu,
What could you do in the rain? Just waiting and watching what happened in front of you.
Karena gue di pinggir jalan, jadi yang gue liat di depan gue adalah kendaraan yang berseliweran, mulai dari angkot, motor, mobil, trux, minbus, taxi.
Hingga tragedy of rainy ini dimulai… ada sebuah angkot kosong yang tiba-tiba mogok di tengah jalan. Posisi angkot itu menyilang dan menghalangi kendraan lain yang mau lewat. Dalam hujan yang mengguyur begitu dears itu, si tukang angkot itu mencoba keluar dari angkot dan mendorong angkotnya, tapi nggak berhasil, entah karena hujan atau memang nggak mungkin mendorong angkot sendirian. Gue nggak tau, yang jelas angkot itu nggak bisa berpindah, tetap eksis di tengah jalan.
Anehnya nggak ada seorangpun yang mengulurkan tangan buat membantunya, padahal nggak jauh dari situ gue yakin ada tukang ojek karena memang ada pangkalan ojek.
Berkisar 15 menit angkot itu tetap di tengah jalan, parahnya lagi ada seorang ibu dengan seorang bayinya yang justru naik ke anagkot itu (aduh si ibu nambahin beban).
Si tukang angkot itu masih tetap mencoba buat mendorong angkotnya tapi hasilnya NIHIL, nggak bergeser sedikitpun. Nggak ada yang menolong.
Glady, temen gue yang kakinya lagi sakit mengajak gue untuk iktu membantu mendorong angkot itu, begitu juga 3 CEWEK NYEBELIN itu, tapi gue masih maju mundur buat menolong si tukang angkot itu, maslahnya tenaga gue kayanya nggak akan seberapa untuk mendorong tuh angkot, lagipula hujan begitu deras ditemani sambaran petir yang tak bersahabat.
Gue terdengar egois, nggak punya hati, perasaan atau sedikitpun rasa iba. Jahat banget ya gue.
Tetapi untunglah, ada 2 orang lelaki yang menolong mendorong angkot itu ke pinggir, yang lebih memprihatinkan lagi, salah 1 orang yang menolong itu rupanya hanyalah orang yang kebetulan lewat dan sengaja memberhentikan motornya untuk menolong mendorong angkot itu. Benar-benar berhati malaikat. Nggak kaya gue.
Nggak lama hujan agak mereda, gue dan Glady naik angkot selanjutnya buat pulang,
Yahh kesialan gue, keujanan basah kuyup dan saat mau belajar bahasa inggris untuk mengadapi ulangan yang kedua, kertas materinya ketinggalan di kelas.
Ohh sialnya gue…
May 3, 2010
IT’S NOT TO LATE FOR SURPRISEEEE
Kayanya nggak ada kata terlambat ya buat ngerencanaain sebuah kejutan ulang tahun.
Meski temen gue, Ririn Rismayanti ulang tahun tanggal 28 Maret, gue bersama ke-7 teman gue yang lain (Lutfa, Ndin, Udin, Maidah, Kiki, Iis, Nci) merencanakan sebuah surprise party dengan dateng ke rumahnya pagi-pagi di 6 April 2010.
Kita udah menyusun rencana, gue dan Iis menjadi orang paling depan membawa kue dan kado, sementara Lutfa, Udin, Maidah, Nci (pas itu kiki dan Ndin masih di jalan) bersiap di belakang kami dengan bersenjatakan air, telur, dan terigu buat nyiram Ririn tentunya.
Lagu Happy Birthday kita nyanyiin bareng-bareng di depan rumah Ririn saat yang empunya rumah dengan tampang kucel baru bangun tidur keluar dari rumah.
Setelah tiup lilin, sebotol air sukses didaratkan oleh Maidah ke kepala Ririn tanpa ada penolakan dari si empunya kepala. Hehehe
Nggak lama kemudian, Iis ngerasa kaget saat sebotol air juga sengaja didaratkan oleh Udin di kepalanya. Nggak cuma Iis yang kaget, gue juga yang ngeliat bingung. Lho ? (dalem hati gue)
Nggak lama kemudian, Kiki dan Dini dateng dan tanpa gue sadari Kiki menyiram punggung belakang gue. Kaget banget gue dan bingung, lho ada apaan sih ni ?
Lutfa, Udin, Nci, Maidah, Kiki, Dini menyerang gue, Ririn, dan Iis dengan air, telur dan terigu.
Saat teriakan “HAPPY BIRTHDAY NENEK”, “HAPPY BIRTHDAY IIS”, “HAPPY BIRTHDAY RIRIN” baru menyadarkan gue kalau merka menyiapkan surprise party buat kita ber-3 dengan mini cake yang super imut yang jumlahnya juga 3. buat gue yang ulang tahun 13 Februari, Iis yang ulang tahun 25 Februari, dan Ririn.
Sebuah telur mendarat kencang di kepala gue.
Asli, sakit banget ! baru pertama kali gue digituin alias diceplokin, akhirnya kita kejar-kejaran buat saling menyerang dengan terigu.
Nggak ada kata terlambat buat Surprise, asli gue bener-bener nggak menduga semuia itu.
Thank you so muchhhhhhhhh for you (s) . I Love you (s)
Meski temen gue, Ririn Rismayanti ulang tahun tanggal 28 Maret, gue bersama ke-7 teman gue yang lain (Lutfa, Ndin, Udin, Maidah, Kiki, Iis, Nci) merencanakan sebuah surprise party dengan dateng ke rumahnya pagi-pagi di 6 April 2010.
Kita udah menyusun rencana, gue dan Iis menjadi orang paling depan membawa kue dan kado, sementara Lutfa, Udin, Maidah, Nci (pas itu kiki dan Ndin masih di jalan) bersiap di belakang kami dengan bersenjatakan air, telur, dan terigu buat nyiram Ririn tentunya.
Lagu Happy Birthday kita nyanyiin bareng-bareng di depan rumah Ririn saat yang empunya rumah dengan tampang kucel baru bangun tidur keluar dari rumah.
Setelah tiup lilin, sebotol air sukses didaratkan oleh Maidah ke kepala Ririn tanpa ada penolakan dari si empunya kepala. Hehehe
Nggak lama kemudian, Iis ngerasa kaget saat sebotol air juga sengaja didaratkan oleh Udin di kepalanya. Nggak cuma Iis yang kaget, gue juga yang ngeliat bingung. Lho ? (dalem hati gue)
Nggak lama kemudian, Kiki dan Dini dateng dan tanpa gue sadari Kiki menyiram punggung belakang gue. Kaget banget gue dan bingung, lho ada apaan sih ni ?
Lutfa, Udin, Nci, Maidah, Kiki, Dini menyerang gue, Ririn, dan Iis dengan air, telur dan terigu.
Saat teriakan “HAPPY BIRTHDAY NENEK”, “HAPPY BIRTHDAY IIS”, “HAPPY BIRTHDAY RIRIN” baru menyadarkan gue kalau merka menyiapkan surprise party buat kita ber-3 dengan mini cake yang super imut yang jumlahnya juga 3. buat gue yang ulang tahun 13 Februari, Iis yang ulang tahun 25 Februari, dan Ririn.
Sebuah telur mendarat kencang di kepala gue.
Asli, sakit banget ! baru pertama kali gue digituin alias diceplokin, akhirnya kita kejar-kejaran buat saling menyerang dengan terigu.
Nggak ada kata terlambat buat Surprise, asli gue bener-bener nggak menduga semuia itu.
Thank you so muchhhhhhhhh for you (s) . I Love you (s)
GOAL REACHED
Heloooooooooooooooooo
Just wanna say that !
Setelah lama absen dari dunia blogging, nggak ada salahnya kalo gue menyapa readers. Sekali lagi ya
Heloooooooooooooooooooooooo !!! c:
Kemana aja gue yang absen berminggu-minggu meninggalkan dunia blogging? Nggak lain dan nggak bukan adalah tugas sekolah, ulangan, capek yang mendera, males ke warnet,. Padahal sih banyak banget yang pengen gue share ke readers tentang keseharian gue yang unforgettable moment
Tapi yang mau gue share ke readers kali ini adalah GOAL REACHED. Udah kaya main game yang berhasil memenuhi target, sama halnya dengan gue yang telah mencapai nilai yang gue targetkan sendiri.
90 adalah nilai yang gue targetin buat penulisan karya ilmiah dan presentasi gue, and the result ? yippiyyyyyyyyy,
28 April kemarin menjadi hari pembayaran dari pengorbanan gue selama 3 bulan ini, pasalnya Karya Ilmiah Bahasa Indonesia kelompok gue yang berjudul “PENGARUH SITUS JEJARING SOSIAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PELAJAR SMAN 2 TANGERANG SELATAN” ini mendapat nilai 90 untuk penulisan dan bakalan di Hard Cover serta ditaruh di perpustakaan.
Welll, bahagia banget pastinys. Ini sebuah kebanggan buat gue dan juga kelompok gue karena nggak banyak yang karya ilmiahnya ditaruh di perpustakaan, cuma yang menyentuh nilai 85 ke atas.
Nggak cuma itu aja, nilai presentasi gue juga dapet 90. Allhamdulillah banget.
Akhirnya apa yang udah gue korbankan selama 3 bulan ini berbuah indah, hemmm apa aja ang gue korbankan?
1. Tenaga
Ini udah pasti banget, gue harus bolak balik ke rumah temen gue di siang bolong, melawan teriknya matahari, membuang ‘si malas’ dalam diri gue. Bolak balik ke warnet. Lari kesana kesini buat nyaru guru BK buat diwawancara (tetep aja tuh guru gak gak mau dengan alasan gak bisa. Huh). Capek banget pastinya, tapi Thank for ALLAH yang masih memberi kesehatan pada gue selama pengerjaaan karya ilmiah.
2. Waktu
yang ini yang paling berat, terutama pas tanggal 14 Februari 2010. gue masih inget banget, waktu itu sahabat-sahabat gue dateng bikin surprise ultah gue sekitar jam 9.30 padahal jam 10.00 gue harus ke rumah temen gue buat ngerjain Bab 2. well, kebersamaan gue bareng sahabat-sahabat tercinta gue mesti gue korbankan, jam 10.30 baru gue jalan ke rumah temen gue, padahal gue masih pengen banget ketawa ketiwi bareng mereka.
3. Perasaan
Mencoba sabar untuk menghadapi 2 anggota kelompok gue yang kerjaannya berantem mulu kaya anjing dan kucing itu nggak mudah. Nggak jarang gue teriak-teriak ke mereka, meskipun suka dibales teriak sama mereka. Suka dibilang cerewet karena gue berulang kali ngingetin mereka buat ngejalanin tugas yang udah dibagi-bagi.
Selain itu, karena ngerjain karya ilmiah ini, gue jadi jatuh cinta pengen punya notebook, dan cuma bisa gigit jari saat ngeliat notebook. Pengen notebook !!! T_T
Fiuhhh, ternyata nggak banyak banget yang gue korbankan. Gue sangat bersyukur kepada Allah SWT yang masih memberi kemudahan kepada kelompok gue, terutama gue, dan memberi kesehatan yang mahal harganya.
Thanks buat temen-temen sekelompok gue,
Rifka Nurul Anisa atas print gratis, makan siang, internetan, kesabaran
Dyna Admiral atas kebaikannya yang mau gue suruh bolak balik ke perpus
Jektiiiii yang udah bolak balik ngeprint sampe keserempet mobil, thanks guys buat kerjasamanya selama 3 bulan ini. Thanks a lot.
Thanks banget buat temen-temen gue, XI IPS 2 yang dapet giliran presentasi sebelum gue, karena kalian gue bisa menjadi lebih baik dengan belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang udah ada.
Thanks buat Eka atas flashdisk nya yang sempet hampir ilang
Thanks buat orang tua gue, yang udah menasehati gue atas sebuah peristiwa flashdisk yang dikira hilang sehingga gue harus lebih teliti dan nggak sembrono.
Oiya, thanks juga buat Bon yang udah 2 hari anter jemput gue ke rumah temen gue. (Thanks, dear)
Just wanna say that !
Setelah lama absen dari dunia blogging, nggak ada salahnya kalo gue menyapa readers. Sekali lagi ya
Heloooooooooooooooooooooooo !!! c:
Kemana aja gue yang absen berminggu-minggu meninggalkan dunia blogging? Nggak lain dan nggak bukan adalah tugas sekolah, ulangan, capek yang mendera, males ke warnet,. Padahal sih banyak banget yang pengen gue share ke readers tentang keseharian gue yang unforgettable moment
Tapi yang mau gue share ke readers kali ini adalah GOAL REACHED. Udah kaya main game yang berhasil memenuhi target, sama halnya dengan gue yang telah mencapai nilai yang gue targetkan sendiri.
90 adalah nilai yang gue targetin buat penulisan karya ilmiah dan presentasi gue, and the result ? yippiyyyyyyyyy,
28 April kemarin menjadi hari pembayaran dari pengorbanan gue selama 3 bulan ini, pasalnya Karya Ilmiah Bahasa Indonesia kelompok gue yang berjudul “PENGARUH SITUS JEJARING SOSIAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PELAJAR SMAN 2 TANGERANG SELATAN” ini mendapat nilai 90 untuk penulisan dan bakalan di Hard Cover serta ditaruh di perpustakaan.
Welll, bahagia banget pastinys. Ini sebuah kebanggan buat gue dan juga kelompok gue karena nggak banyak yang karya ilmiahnya ditaruh di perpustakaan, cuma yang menyentuh nilai 85 ke atas.
Nggak cuma itu aja, nilai presentasi gue juga dapet 90. Allhamdulillah banget.
Akhirnya apa yang udah gue korbankan selama 3 bulan ini berbuah indah, hemmm apa aja ang gue korbankan?
1. Tenaga
Ini udah pasti banget, gue harus bolak balik ke rumah temen gue di siang bolong, melawan teriknya matahari, membuang ‘si malas’ dalam diri gue. Bolak balik ke warnet. Lari kesana kesini buat nyaru guru BK buat diwawancara (tetep aja tuh guru gak gak mau dengan alasan gak bisa. Huh). Capek banget pastinya, tapi Thank for ALLAH yang masih memberi kesehatan pada gue selama pengerjaaan karya ilmiah.
2. Waktu
yang ini yang paling berat, terutama pas tanggal 14 Februari 2010. gue masih inget banget, waktu itu sahabat-sahabat gue dateng bikin surprise ultah gue sekitar jam 9.30 padahal jam 10.00 gue harus ke rumah temen gue buat ngerjain Bab 2. well, kebersamaan gue bareng sahabat-sahabat tercinta gue mesti gue korbankan, jam 10.30 baru gue jalan ke rumah temen gue, padahal gue masih pengen banget ketawa ketiwi bareng mereka.
3. Perasaan
Mencoba sabar untuk menghadapi 2 anggota kelompok gue yang kerjaannya berantem mulu kaya anjing dan kucing itu nggak mudah. Nggak jarang gue teriak-teriak ke mereka, meskipun suka dibales teriak sama mereka. Suka dibilang cerewet karena gue berulang kali ngingetin mereka buat ngejalanin tugas yang udah dibagi-bagi.
Selain itu, karena ngerjain karya ilmiah ini, gue jadi jatuh cinta pengen punya notebook, dan cuma bisa gigit jari saat ngeliat notebook. Pengen notebook !!! T_T
Fiuhhh, ternyata nggak banyak banget yang gue korbankan. Gue sangat bersyukur kepada Allah SWT yang masih memberi kemudahan kepada kelompok gue, terutama gue, dan memberi kesehatan yang mahal harganya.
Thanks buat temen-temen sekelompok gue,
Rifka Nurul Anisa atas print gratis, makan siang, internetan, kesabaran
Dyna Admiral atas kebaikannya yang mau gue suruh bolak balik ke perpus
Jektiiiii yang udah bolak balik ngeprint sampe keserempet mobil, thanks guys buat kerjasamanya selama 3 bulan ini. Thanks a lot.
Thanks banget buat temen-temen gue, XI IPS 2 yang dapet giliran presentasi sebelum gue, karena kalian gue bisa menjadi lebih baik dengan belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang udah ada.
Thanks buat Eka atas flashdisk nya yang sempet hampir ilang
Thanks buat orang tua gue, yang udah menasehati gue atas sebuah peristiwa flashdisk yang dikira hilang sehingga gue harus lebih teliti dan nggak sembrono.
Oiya, thanks juga buat Bon yang udah 2 hari anter jemput gue ke rumah temen gue. (Thanks, dear)
Subscribe to:
Posts (Atom)