March 21, 2014

Cerita Lupa


Hello readers !

Ini postingan di sela-sela waktu yang benar-benar hectic. Semester 6 sudah dimulai dan rasanya akan menjadi semester  ‘terpanas’ selama menjadi mahasiswa. Terdengar seperti nggak mau kalah dengan tahun 2014—yang akan panas dengan perebutan kursi orang no.1 di Indonesia. Tapi, kenyataannya memang demikian. Terbukti dengan posting di bulan Maret yang sangat sepi saking nggak sempet nulis atau sekedar posting. Crowded sekali readers

And this is..postingan di curi-curi waktu santai karena besok bisa berakhir pekan di rumah (meski dengan segala tumpukan tugas ini itu). Postingan ini santai aja sih. Tentang saya belakangan ini.

Ada yang bilang kalau berjalan kaki bisa meredam penyakit lupa. Artinya kalau sudah sering jalan kaki seharusnya punya ingatan yang lebih baik daripada orang yang jarang jalan kaki, bukankah begitu ?

Orang yang sering dengan tidak sengaja meninggalkan barang pribadinya bisa dikategorikan sebagai orang yang pelupa. Karena dia meninggalkan barangnya begitu saja, entah karena sedang dipinjam oleh orang lain. Atau juga diletakkan di tempat yang ia sendiri lupa. Intinya, orang itu lupa bukan ?

Nah kalau dikaitkan. Saya adalah orang yang berada dalam 2 kondisi di atas. Akhir-akhir ini hampir setiap hari saya selalu saja ketinggalan benda-benda tertentu. Awalnya, pada akhir Februari lalu. Saya ketinggalan sertifikat yang jelas-jelas saya letakkan di atas meja. Kemudian saya duduk di hadapan meja itu hampir selama 2 jam.

Peristiwa ketinggalan benda-benda tertentu kembali terjadi beberapa hari ini. Kamis lalu, botol minum saya ketinggalan di sebuah toko alat tulis di Ciputat. Kenapa bisa ? Karena saya meletakkannya di atas etalase, saat ingin memasukkan isi binder yang saya beli ke dalam tas. Karena namanya lupa, maka saya baru ingat ketika turun dari angkot dan sampai di kampus kalau ada yang kurang dari genggaman tangan saya…Tupperware pink. Gawat aja kalau sampai hilang, karena sebelumnya saya sudah pernah menghilangkan botol sejenis dengan cerita yang sama hanya beda lokasi.

Hari Senin, ponsel saya hampir tertinggal di Sekret KOPMA saat sedang dinutrisi (baca : diharge) . Beruntungnya baru sekitar 10-20 langkah saya mengingatnya. Hari Selasa, giliran tempat pensil saya yang tertinggal di kursi paska mata kuliah  internal audit. Beruntung, ada seorang teman yang membawakan. Hari Rabu, lem dan gunting saya ketinggalan. Kali ini di Lab.Pojok Bursa. Masih di hari yang sama, kalkulator saya juga tertinggal di KOPMA karena sedang dipinjam teman lalu saya lupa dan baru mengingatnya ketika berada di angkot dalam perjalanan pulang. Hari Kamis…tidak ada cerita ketinggalan karena saya terserang demam tinggi sehingga tidak masuk kuliah. Hari ini a.k.a hari Jumat a.k.a hari dimana saya menulis postingan, giliran flashdisk saya yang tertinggal. Ironisnya, saya baru saja mendonlot berbagai jurnal dan artikel untuk beberapa tugas. Rencananya mau dipelajari di akhir pekan, tapi realita berkata lain.

Pembelaan saya dari berbagai peristiwa ketinggalan benda-benda itu adalah saya setiap hari berjalan selama 5-10 menit dari gerbang kampus menuju fakultas. 5 hari dalam 7 hari. It means saya sudah berjalan selama 25-50 menit dalam seminggu. Ditambah dengan aktivitas jalan lainnya sekitar 30 menit, maka dalam seminggu saya telah berjalan 55 menit hingga 1 jam 20 menit dalam seminggu. Ya, rasanya itu sangat kurang. Maka dari itukah, saya terserang penyakit lupa ini ?

Tapi, saya selalu tepat untuk mengetahui dimana benda itu ketinggalan dan..saya masih cukup bersyukur karena semua benda yang tertinggal itu kembali lagi ke tangan saya pada hari selanjutnya. Selain kurang jalan, mungkin faktor lain penyebab ketinggalan benda-benda pribadi itu adalah sudah sangat jarangnya saya menulis.

Biasanya kalau nggak nulis postingan blog, paling nggak laporan ke buku harian tentang aktivitas seharian itu. Tapi, beneran deh semester ini bakalan jadi the hottest semestaaah karena banyak banget hal yang perlu diurusi dan semunya menyita waktu dan tenaga. So, udah cakep banget kalau mau nulis.

So sorry readers

At least dari semua benda-benda yang ketinggalan, saya sangat bersyukur karena yangketinggalan bukan tugas kuliah karena kalau sampai iya. Wah itu lebih parah. Hihiii.

Oke jadi semoga postingan singkat dan terkesan curhat ini bisa menjadi pelipur lara dan obat penyakit lupa bagi saya.


Terima kasih atas waktunya

0 comments:

© My Words My World 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis