August 14, 2012

Timeline Ramadhan








Yuhuuu
Finally, gue mengajak tangan dan kaki gue menyalakan komputer tua dan berniat untuk membuat postingan ini.
Lagunya Coldplay – Yellow menemani gue buat postingan awal ini.
*tarik nafas
Lama bangeet kayanya nggak ngisi label daily atau lama banget gue nggak blogging.
Kali ini, apa yang akan menjadi alibi? Entahlah gue lebih sering berkicau di twitter dan males buka komputer untuk sekedar share something. Lagipula, something has been missed for shared. hahaha
Lalu, kenapa dan apa yang akan  gue share sekarang?
Jawabnya : Entahlah (Lagi)
Mungkin hanya ingin berbicara lewat kata, untu lebih tidak menggalaukan apa yang baru saja gue temukan pada timeline(TL)  seseorang.
Gue baru saja stalking TL seseorang. Nggak tahu ya kenapa, pengen aja. Udah lama juga nggak tahu kabarnya. And then…saking keponya mungkin ya, gue menjelajah TLnya dari hari ini hingga seminggu yang lalu.
And then, what ? gue kena batunya….ada barisan tweet yang menohok gue. Mengajak gue untuk percaya diri, untuk Ge-er seketika, untuk meneriakkan dalam hati “itu tweet buat guee”, untuk mengajak hati gue akhirnya….galau. arghh Ralat …cuma inget dia aja sih.
*tarik nafas (lagi)
Tapi gue sadar, tweet itu buat gue atau bukan, nggak akan ada bedanya. ‘Toh tweet itu nggak bisa mengajak kita kembali ke waktu itu, nggak bisa mengubah apa yang terjadi hari ini atau memperbaiki sesuatu—yang apakah memang harus diperbaiki.
Jadi, postingan ini memang sedikit nggak jelas. Gue sendiri juga bingung maksud gue apa ingin nulis seperti ini.

Oke skip*
Panasnya ekstrem banget, nggak cocok untuk suasana galau. Hehe


Saat gue menulis postingan ini, waktu sedang berpacu menuju Lebaran dalam 5 hari lagi (Insya Allah). Ramadhan kali ini rasanya kosong, tapi cepat sekali akan berlalu. Rasanya baru kemarin Pemerintah sidang itsbat untuk menentukan awal puasa, tetapi kurang dalam seminggu 1 Syawal sudah menanti.
Pemandangan yang sering terjadi di akhir Ramadhan itu apalagi kalau bukan berburu baju baru dan mudik season. Budaya itu rasanya mengikat masyarakat Indonesia lebih kuat dibandingkan makna dari Ramadhan itu sendiri.
Ramenya Mall ataupun pasar berbanding terbalik dengan suasana Masjid-masjid dan Musholla yang justru sepi di akhir-akhir Ramadhan.
Yaa mungkin, pemandangan Masjid dan Musolla itu nggak merata di tempat lain, tapi itulah yang terjadi di Musholla deket rumah gue.
Shalat Tarawih di malam ke-25 hanya dihadiri 5 orang akhwat. Ckckck. Ikhwan nya juga nggak banyak. Hanya satu saf. Sedih sekali rasanya.
Pemandangannya sangat berbeda dibandingkan dengan malam pertama Shalat Tarawih yang penuh sesak sampai sulit untuk khusyuk rasanya.


Anyway, Ramadhan ini digalaukan juga dengan KRS (Kartu Rencana Studi).
Sekarang setiap matkulnya benar-benar ‘menyesakkan’. Kuotanya juga sungguh menyikasa, jadi kita harus berebut kelas. Hem jadi inget berebut bangku di Jaman Sd setiap tahun ajaran baru *curcol. Belum lagi dengan penawaran mata kuliah yang munculnya tidak sekaligus.


Well, readers thank youu sudah menyempatkan waktunya untuk membaca postingan gue yang abstrak ini—nggak focus mau membicarakan apa. Ini itu dituturkan dengan maksud yang…yaah biar maksud dari postingan gue kali ini kalian artikan masing-masing saja.


Happy Ied Mubarak

0 comments:

© My Words My World 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis