August 4, 2011

Bicara Pada Langit


Sore ini, awan hitam bergelayut di langit
Tak seperti sore-sore biasa lainnya
Aku menengadah menatap langit, seolah mengajak bicara padanya
Pada seseorang nun jauh di sana
Langit kelabu, tak ada secercah warna jingga yang kurindukan
Tak ada warna oranye yang acapkali menembus tanah
Tak ada warna putih, biru ataupun pelangi
Seketika aku merindukannya
Vanilla Twilight
Sinar malu-malu Sang Surya menutup hari

Langit sore yang indah, yang selalu mengingatkanku padamu
Semua itu tak ada sore ini

Seperti berkelana entah kemana, tanpa pamit padaku, yang setia menatapnya
Lalu, awan hitam tak lagi kuat mengandung uap air yang telah bercampur zat ini dan zat itu, yang berbahaya namun tetap merajalela
Hujan…jadi hujan
Lalu seperti ada senyum seorang ibu yang terlintas dari wajah langit karena berhasil mengantarkan anak-anaknya kembali ke bumi, terserap tanah
Ya, tanah…bagian dari kita semua berasal
Kita semua…juga aku dan kamu
Kamu yang entah sedang apa, yang kuharap memandangi vanilla twilight di bagian Barat Indonesia
Lalu mengingatku….rindu padaku
Dan segera bergegas diri menemuiku
Aku puasa tersenyum sore ini Karena langit hitam yang membuatku seakan tak bisa mengingatmu,
Yang justru menyesakkkan dada dan memerihkan hati
Tapi tak sampai menumpahkan air mata
Karena tak mudah bagiku untuk hal itu, Sang Adam
Aku tak mau ‘lalu’ lagi, karena itu tak akan pernah mengakhiri tulisan ini
Tulisan ini buruk, namun tak seburuk rasa yang kusimpan saat ini

Aku tak mau ‘lalu’ lagi, tak akan juga berkata manis nan romantis

Tak perlu juga membujukmu atau berharap lagi Karena kamu tak akan pulang…


25 Juli 2011

0 comments:

© My Words My World 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis