July 16, 2017

Dua Digit Angka Bernama Usia

Image result for AGE




We were sad of getting old
It made us restless
(When we’re Young – Adele)



Angka adalah segalanya. Hampir di seluruh aspek kehidupan. Dari barisan 26 huruf yang membentuk kata hingga paragraf, maka beberapa digit angka selalu menarik matamu terlebih dahulu dibandingkan yang lainnya. Bahkan dua digit angka masih selalu menarik untuk ditanyakan dan selalu menjadi momok.

Namanya ‘usia’, yang sudah pasti seringnya hanya terdiri dari dua digit angka. Tapi, tak pernah gagal mengantarkan sebuah pemikiran dan asumsi. Bukankah banyak keputusan yang sering diambil hanya karena usia?

Contoh kecil adalah “Tahun depan saya sudah 27 tahun, sudah seharusnya saya menikah” atau “Umur saya sudah menginjak kepala tiga lho, sudah seharusnya saya berhenti main game online” atau “Saya akan belajar memasak tahun ini, karena usia saya sudah menginjak kepala dua” atau “Saya akan mulai hemat setelah melewati masa muda saya, sekarang ingin menikmati hidup dulu” atau mungkin kamu punya contoh lain, tinggalkan di komen ya.

Banyak hal yang baru akan kita lakukan berdasarkan dua digit angka—yang sebenarnya tidak ada aturan bakunya. Harusnya semua orang bebas untuk melakukan apa yang dia inginkan karena sebuah keharusan, kesiapan dan keinginan yang kuat dari dalam dirinya, bukan karena usia. Kenapa harus menunggu umur 30 untuk berhenti main game? Kenapa tidak mulai hari ini?

Mengapa kita terlalu tenggelam dalam sebuah pemikian general akan sebuah usia? Mengapa kita tidak melakukan hal tersebut karena diri kita sendiri? Bukan karena pemikiran dan momok dua digit angka bernama usia.

Meski memang tidak dapat dipungkiri, kalau usia adalah perjalanan waktu yang mendewasakan setiap manusia. Tetapi, jika bisa mempersingkat perjalanan waktu melalui sikap dan pemikiran, haruskah kita menggantungkannya pada dua digit angka bernama usia?



0 comments:

© My Words My World 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis