Hay hay
Its been a long time for me to blogging and
sharing anything. Mungkin karena sering bikin review singkat di Goodreads hampir setiap finishing baca buku, jadi rasanya seperti sudah sering kali
menulis. Jadi, kesempatan postingan kali ini mungkin nggak akan serius banget,
tapi cukup melepaskan hasrat ingin bercerita (meski ceritanya bakal kesana
kesini).
The point is this February will end up soon.
Bulan kasih sayang yang selalu saya nanti ini justru nuansa kasih sayangnya
nggak terasa. Isu politik dimana mana, sampai rasanya ribut-ribut merayakan
Valentine menjadi topic yang tenggelam dalam sorotan di Februari ini. Semuanya
fokus dengan H+1 Valentine, yaitu merayakan pesta demokrasi (katanya).
Banyak
perubahan dari berbagai isu pilkada—yang katanya serentak tapi fokusnya Cuma ke
Jakarta—ini. Ada yang makin renggang, ada juga yang makin lengket. Beruntungnya
isu pilkada ini tidak masuk dalam ranah obrolan saya dengan teman2 segeng
manapun. Karena nggak kebayang kalau harus terpecah hanya karena isu pilkada.
Sebenarnya
selain isu isu pilkada, ada fitur-fitur baru yang ditambahkan dari media
sosial. Mulai dari Instagram Live, fitur posting 10 foto sekaligus dan Whats
App Story. Yeah, kalau dipikir hampir semua sosial media jadi saling memiliki
fitur yang sama satu lain. Lalu apa istimewanya ? Jika hampir semua media
sosial menampilkan fitur yang sama, saling terkait dan saling terhubung. Lalu
orang-orang yang ada di media sosial yang satu dengan yang lain adalah orang
yang sama dengan postingan yang sama di berbagai media sosial.
Oh
Lord, rasanya seperti dibunuh oleh kejenuhan akan hal yang sama. Kualitas
pertemanan yang sifatnya realita justru menjadi hal langka. Apalagi di tengah
kesibukan dan roda waktu yang terus berputar mengantarkan Senin kembali ke
Jum’at.