Memulai kembali menulis setelah lama tak menulis selalu saya siasati
dnegan kembali membuka draft tulisan
yang pernah saya posting di blog
dalam laptop saya. Membaca beberapa postingan di bulan yang sama pada 2,3 atau
bahkan 4 tahun lalu menjadi refleksi bagi saya. Menjadi pengingat, apa yang
saya tuliskan pada April 2011 lalu misalnya atau April 2 tahun lalu. (contoh lain)
Membaca ulang tulisan saya adalah hal yang tidak pernah saya sesali,
terkadang hanya senyum gelitik yang berbisik ke pikiran untuk mencari kepingan
ingatan hal itu. Membaca tulisan saya sendiri bagi saya adalah kepuasan
tersendiri.
Bahkan saya menulis untuk saya sendiri. Ya, mungkin terdengar egois.
Tetapi, karena saya suka membaca tulisan saya sendiri itulah yang menjadi moodbooster saya untuk kembali menulis.
Karena membaca tulisan saya sendiri adalah mengenang kembali kalau saya orang
yang pernah berkualitas dengan menciptakan tulisan tersebut. Jadi, kenapa saya
tidak mempertahankan kualitas saya dengan menulis lagi.
Sedikit bocoran atau mungkin curhat terpendam, kevakuman saya menulis
yang paling utama disebabkan ketidaktahuan akan apa yang ingin saya share. Sementara modus baru kevakuman
saya menulis yang terjadi belakangan ini bisa dibilang lebih berbahaya dan baru
terjadi dalam diri saya.
Atas overthinking dan masalah
mahasiswa tingkat akhir, saya sempat terpikir kalau menulis akan menyita
waktumu. Apalagi kalau isinya cuma curhatan, karena selama ini isi postingan
saya kebanyakan demikian. Menulis tidak akan menemukan solusi tetapi mengurangi
waktumu menemukan solusi. Ya, semoga ini pertama dan terakhir kalinya saya
mengalami pemikiran modus ini.
Maka dari itu, untuk mempertahankan isi postingan saya di setiap
bulannya, bulan lalu saya mengikuti #MaretMenulis. Berawal dari tweet yang ada di Timeline saya, entah dari following
zaman kapan yang mungkin pernah saya follow.
Isinya adalah sebagai berikut :
Jadi, untuk menyetel pola pemikiran kita untuk selalu menulis setiap
harinya. Apapun itu. Dan tidak peduli apakah ada orang yang membacanya atau
tidak. Yang paling utama, kita harus percaya kalau pada suatu hari nanti pasti
akan ada orang yang membaca tulisan kita itu. Meski hanya 1 orang. Dan
#MaretMenulis ini juga untuk melatih konsistensi kita dalam hal menulis. Karena
rumus untuk menciptakan tulisan yang baik adalah kekonsistenan dirimu.
Bentar bentar diusir sama petugas perpus nih…
Okay *brb* setelah 10 jam kemudian…
Jadi apa kabar #MaretMenulis saya lalu ? Nyatanya, saya hanya mampu
menjalankannya setengah bulan. Saya masih belum bisa konsisten terhadap diri
saya sendiri tentang menulis setiap hari. Maaf karena pada akhirnya harus stuck
di jalan tapi semoga postingan di bulan Maret bermanfaat.
Terima kasih