September 16, 2012

Indonesia (hanya) Raya



Saya rasa saya harus menulis setelah menemukan sebuah jawaban. Kalau kata seorang teman, kita harus mengikat perkataan dengan tulisan. Ya, saya setuju, karena ingatan tak bisa menjamin. Baiklah. Ini midnight yang akan disambut oleh Senin yang menjadi momok keesokan harinya. Tetapi, saya justru memilih membuat postingan. Mengapa? Ya, itu tadi jawabannya. Setelah mendapat jawabannya saya harus menulis. Lagipula, mengisi kekosongan dalam menunggu install-an.
Seminggu yang lalu (kalau tidak salah), dosen saya berkata “Katanya saja kita (Indonesia) kaya raya. Tetapi kaya nya di sana, kita hanya raya”. Berkali-kali beliau mengemukakan hal itu. Beliau menuding bangsa lainlah yang mengeruk kekayaan negara kita dengan mudahnya. Dan kita dengan bodoh menerima begitu saja.
Yang menjadi pertanyaan bagi saya adalah, apakah salah kalau Indonesia hanya raya? Lalu, saya menjadi penasaran sendiri. Memang, apa arti dari raya itu sendiri ?
Mengaku saja WNI, karena punya KTP juga. Tetapi tidak punya KBBI di rumah. Alhasil untuk mencari kata yang cukup membuat saya penasaran itu, saya memilih media internet untuk membantunya. Meski kata dosen bahasa inggris saya, Om Google sudah terlalu tua, tetap saja dia yang menjadi andalan. Nah sayangnya saya tidak berhasil menemukan jawabannya. Yang ada hanya ‘Indonesia Raya’, ‘Britania Raya’, dll. Kamus Bahasa Indonesia di meja belajar saya yag ecek-ecek pun tidak memuat arti kata raya. Adanya ‘rayah’, yaitu menjarah banyak- banyak; berkali-kali. Saya semakin berkerut bingung.
Namun, bersyukurnya malam ini saya menemukan jawabannya

Raya memiliki arti besar (terbatas pemakaiannya); alam (jagat) --; badak --; hari --; jalan --; purnama --; rimba --
 

Dari situ, saya mengerti mengapa dosen saya seolah berapi-api marah, karena Indonesia hanya raya, tanpa kaya. Pertanyaan saya terjawab. Memang apa salahnya dengan kata raya? Ya, tentu saja salah. Raya memiliki arti besar. Indonesia raya berarti Inodnesia besar, tetapi terbatas pemakaiannya. Artinya, di dalam kekayaan Indonesia yang melimpah ruah ini, kita hanya boleh raya? Hanya boleh menggunakannya secara terbatas? Di lain hal, justru mengizinkan pihak asing sebebas-bebasnya menikmati kekayaan Indonesia. Sungguh ironis. Seperti ayam yang mati di tengah lumbung padi. Inonesiaku kaya, tapi hanya raya.  


0 comments:

© My Words My World 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis