August 12, 2017

Adhitia Sofyan - (review) 8 Tahun 'Cooling Down'

Image result for 8 tahun adhitia sofyan





Pertama kali jatuh cinta dengan Adhitia Sofyan lewat lagu After The Rain di sekitar tahun 2012. Selanjutnya, lagu-lagu Adhitia Sofyan, baik dari album How to Stop Time, Quiet Down, hingga Forget our Plan adalah ‘teman’ bagi saya untuk menghasilkan postingan-postingan di 2012 hingga 2013 (jumlah postingan produktif).

Ya, musisi yang memiliki bedtime song dan rekaman di kamar tidur ini memang karyanya pas banget untuk menemani saya menulis. Rentetan album terdahulunya justru dibagikan secara gratis di websitenya, makanya saya lengkap mendengarkan. Nah untuk yang Silver Painted Radiance, sejujurnya baru dengar beberapa kali dan belum ada yang sungguh ‘nyangkut’ di kepala.

But well, kali ini saya akan mereview mini album ‘Adhitia Sofyan 8 Tahun.’ Album yang rilis di Youtube 10 July ini terdiri dari 5 lagu (Seniman, Naik Kereta Saja, Dan Ternyata, Sesuatu di Joga, dan 8 Tahun). Album ini terkesan berbeda dari album-album Adhitia Sofyan yang sebelumnya, karena di mini album ini kita tidak akan menemukan lagu Adhitia dengan lirik bahasa Inggris, tetapi bahasa Jawa.

Yup, dari 8 lagu yang mengisi mini album ini, lagu berjudul ‘Dan Ternyata’ adalah lagu dengan lirik bahasa Jawa. Dunno why, but that’s my favourite song in this album. No, bukan karena saya orang Jawa. Tetapi, seriouslyDan Ternyata’ tetap eargasm dan ‘Adhitia banget’ meski liriknya bahasa Jawa. After effect setelah mendengarkan ‘Dan Ternyata’ adalah “Kenapa Adhitia Sofyan bisa bikin lagu seenak ini?”

Lagu ini bercerita tentang seseorang yang masih mengharapkan kekasihnya untuk kembali. Berlaku seperti orang gila setiap malam karena resah dan gelisah, terus berharap kekasihnya akan kembali dan memberinya kabar. Sounds manja sih, tapi for me di lagu ini tetap ada optimisme dari lirik Adhitia Sofyan.

Dan ternyata, kowe ijik tak enteni (dan ternyata, kamu masih kutunggu)
Dan ternyata, aku ndak kemana mana
(Dan Ternyata – Adhitia Sofyan)

I love that simple opening lyrics but have means a lot. Dan part lain di lagu ini yang juga jadi favourite

Nek kowe bali jo lali (Kalau kamu kembali, jangan lupa)
Nek kowe mulih kandhani (Kalau kamu pulang, katakan)
Nek kowe eling kabari (Kalau kamu ingat, beritahu aku)
(Dan Ternyata – Adhitia Sofyan)


Lagu lain yang menjadi favorit adalah ‘Sesuatu di Jogja.’ Iramanya eargasm and I bet, everyone will love this song. Try to listen, readers. Liriknya juga simple tapi kaya akan kosakata.
Terbawa lagi langkahku ke sana
Mantra apa entah yang istimewa
Ku percaya selalu ada sesuatu di Jogja

Dan Jakarta muram kehilanganmu
Terang lampu kota tak lagi sama
Sudah saatnya kau tengok puing yang tertinggal
Sampai kapan akan selalu berlari
Hingga kini masih selalu ku nanti-nanti
(Sesuatu di Jogja – Adhitia Sofyan)

Lagu ini seolah mewakili setiap orang yang tak pernah bosan dengan Jogja dan selalu ingin kembali. Kalian setuju ? (left on comment)

Tiga lagu lain di album ini juga tidak kalah cocok untuk menjadi lagu pengantar tidur atau teman cooling down di ujung hari yang melelahkan (ini sebenarnya curhatan pribadi sih, karena mendengarkan album ini setiap pulang kerja hingga jatuh ketiduran). Mereka adalah ‘Seniman’, ‘Naik Kereta Saja’, dan ‘8 Tahun’.

Seniman lebih awal mengudara di radio-radio dan liriknya penuh keberanian juga puitis tentunya.

Kubilang ku tak bangun terlalu pagi
Ku tahu, ku kan besar jadi seniman

Memandangi hujan berkawankan sepi
Mencari-cari jawaban dunia
Mari duduk, kawan
Secangkir kopi, pinjam apimu
Kita rayakan kesunyian
(Seniman – Adhitia Sofyan)

Untuk lagu ‘Naik Kereta Saja’, taste nya seperti lagu yang harus kamu dengarkan bersama orang tersayang di penguhujung usia. Dan cocok didengarkan sambil naik kereta di perjalanan yang penuh sawah membentang.
Naik kereta saja aku lebih tenang
Memandangi jendela waktu yang terhenti
Mengutuk keinginan yang tak terpenuhi
(Naik Kereta Saja – Adhitia Sofyan)

The last song, ‘8 Tahun’ adalah lagu yang pastinya sarat makna secara personal bagi Adhitia Sofyan, karena personally saya tidak dapat menghubungkan antara judul 8 Tahun dengan lirik yang ada di dalamnya. Mungkin ini semacam perjalanan bermusik Adhitia Sofyan selama 8 tahun ini. Yang pasti, sulit rasanya memilih lagu Adhitia Sofyan yang nggak eargasm, semuanya asyik didengar dan sukses menghantarkanmu tidur atau setidaknya cooling down dari lelah dan penat ibukota. Dan satu lagi, lirik-lirik yang ditulis Adhitia Sofyan selalu penuh makna (cek di sini salah satunya)

Selamat mendengarkan

Ketika angin bicara
Tunjukkan arah titik bertemu
Maukah, kau simpan waktu
Lupakan dunia, temui aku di sana

(8 Tahun – Adhitia Sofyan)


0 comments:

© My Words My World 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis